Hasil survei yang dilakukan oleh
Reuters dan Ipsos yang dirilis pada Selasa (2/6) menunjukkan, 64 persen orang Amerika bersimpati atas protes, sementara 27 persen tidak, dan 9 persen tidak yakin.
Survei yang dilakukan pada Senin (1/6) hingga Selasa tersebut juga menunjukkan, penanganan Trump dalam menghadapi protes telah mengancam pemilihannya untuk periode kedua pada November.
Pasalnya, lebih dari 55 persen orang Amerika mengungkapkan ketidaksetujuan mereka atas penanganan Trump, 40 persen di antaranya bahkan sangat tidak setuju. Sementara itu, hanya sepertiganya yang menyatakan dukungan bagi penanganan Trump yang mengerahkan militer untuk meredakan kerusuhan.
Secara terpisah, survei lainnya menunjukkan, dukungan untuk kepemimpinan Joe Biden naik 10 poin dari Trump. Itu adalah margin terbesar sejak Biden dinyatakan sebagai calon Presiden AS dari Partai Demokrat pada April.
Berdasarkan survei tersebut, pemilih independen menyatakan ketidaksetujuannya atas penanganan Trunmp terhadap kerusuhan. Di kalangan pemilih Republik, 67 persen tidak menyetujui respons Trump, sementara 82 persen menyukai kinerja Trump secara keseluruhan.
Protes yang berlangsung sejak pekan lalu di AS sendiri dilakukan untuk menuntut keadilan atas kematian Floyd yang tercekik oleh lutut seorang petugas polisi kulit putih.
Dalam survei, kematian Floyd telah menimbulkan berbagai reaksi kepada institusi kepolisian yang dianggap telah memelihara rasisme secara sistemik.
Sebanyak 43 persen orang Amerika mengungkapkan kepercayaannya kepada polisi, sementara 47 lainnya tidak.
Survei sendiri dilakukan secara online dalam bahasa Inggris dengan 1.004 responden. Ada pun interval kredibilitasnya adalah 4 poin persentasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: