Melalui akun Twitter-nya pada Selasa (2/6), Guterres mengatakan rasisme adalah kebencian yang harus ditolak oleh semua orang. Rasisme adalah ancaman untuk setiap masyarakat dan keanekaragaman adalah kekayaan.
"Saya sedih melihat kekerasan di jalan-jalan di negara tuan rumah dan kota tuan rumah kami, New York," ujar Guterres seperti dikutip
Anadolu Agency.
"Keluhan harus didengar tetapi harus diungkapkan secara damai dan pihak berwenang harus menunjukkan pengekangan dalam menanggapi demonstrasi," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mendesak para pemimpin untuk fokus pada penanganan ketidaksetaraan sehingga bisa menciptakan kohesi sosial dan setiap kelompok merasa dihargai.
"Itu berarti mengatasi ketidaksetaraan dan diskriminasi, memperkuat dukungan untuk yang paling rentan dan memberikan peluang bagi semua orang," tambahnya.
Kematian Floyd pada Senin (25/5) terjadi setelah ia ditangkap karena berusaha untuk menggunakan uang palsu di sebuah toko di Minneapolis, Minnesota.
Dalam sebuah rekaman video yang viral, terlihat ia diborgol oleh petugas polisi.
Salah satu petugas polisi tersebut bernama Derek Chauvin. Ia kemudian menjepit Floyed ke tanah dengan lututnya selama hampir sembilan menit.
Meski Floyd sudah mengerang kesakitan dan mengatakan, "Saya tidak bisa bernapas", Chauvin tidak melepaskannya hingga akhirnya pria tersebut meninggal dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: