Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jalan Mulus Demokrat Bakal Terbentang Jika Biden Pilih Dua Nama Wanita Kulit Hitam Ini Untuk Jadi Pasangannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 04 Juni 2020, 05:59 WIB
Jalan Mulus Demokrat Bakal Terbentang Jika Biden Pilih Dua Nama Wanita Kulit Hitam Ini Untuk Jadi Pasangannya
Harris atau Demings? Dua nama yang akan bersaing mendampingi Joe Biden pada Pilpres AS 2020/Net
rmol news logo Lompatan terbesar seringkali datang dari orang-orang yang tidak diduga.  Jalan bagi Demokrat untuk memperbaiki kesalahan rasial yang telah membusuk selama puluhan tahun di Amerika, kini terbentang lebar dan semakin dekat.

Kolomnis politik dan editor USA Today Jill Lawrence menilai sesaat lagi jalan terbentang tu akan dimiliki oleh Demokrat.

“Itu jika Joe Biden mau mengambil langkah ini, maka ia memiliki peluang besar menuju pencapaiannya sebagai orang nomor satu,” ujar Lawrence.

Langkah yang dimaksudnya adalah dengan mulai memikirkan matang-matang siapa sosok yang paling tepat untuk mendampinginya menuju orang nomor satu di Amerika.

Lawrence melihat daftar calon pasangan untuk Biden mulai meramping. Pilihan terbaik bagi Biden hanyalah dua nama ini; Senator Kamala Harris atau Val Deming. Dua perempuan hebat berkulit hitam dengan latar belakang yang sangat baik yang bakal menjadi suksesnya Biden.

Mengapa Harris atau Demings?

Lawrence menilai sosok dua perempuan itu memiliki power untuk menjadi pendamping Biden dan juga memenangkan hati rakyat Amerika.

Jauh sebelum peristiwa kerusuhan rasial atas kematian George Floyd, Biden telah menyatakan keinginannya untuk memilih wanita kulit hitam sebagai pasangannya. Dalam kampanyenya pada awal Mei lalu, Biden sangat vokal tentang orang-orang yang akan dianggapnya sebagai pasangan pendamping.

Biden merujuk beberapa nama seperti Senator Kamala Harris dari California dan Stacey Abrams politisi Demokrat dari Georgia. Ada pula perempuan kulit hitam lainnya, termasuk Senator dari Florida Val Demings dan Walikota Atlanta Keisha Lance Bottoms.

Namun, menurut Lawrence, Harris dan Demings menempati posisi yang pas, tinggal bagaimana Biden memilih di antara keduanya.

Harris, adalah seorang pengacara dan politikus Amerika Serikat yang menjabat  sebagai Senator Amerika Serikat junior untuk California sejak 2017. Sebelumnya Harris menjabat sebagai Jaksa Agung California ke-32 dari 2011 sampai 2017 dan sebagai Jaksa Distrik San Francisco.

Harris adalah putri imigran , seorang ekonom Jamaika dan seorang peneliti kanker payudara India. Dia tumbuh di lingkungan yang sederhana  dan, ketika dia memberi tahu Biden dalam serangan terhadap posisinya yang anti-busing tahun 1970-an, dia dipindahkan ke sekolah yang lebih baik di lingkungan yang lebih kaya dan lebih putih. Konfrontasi itu mengejutkan Biden dan menyerang Harris, yang kemudian keluar dari pemilihan presiden Demokrat dan mendukungnya. Tapi keterlibatan takut itu akan menjadi keuntungan melawan tiket Republik.

Harris pernah menjadi lawan debat Biden dalam debat presiden dari Partai Demokrat, yang ketika itu ia menyatakan dukungannya terhadap undang-undang anti-busing bagi desegregasi sekolah selama tahun 1970-an - 1980-an. "Saya tidak menentang busing di Amerika, tapi yang saya lawan adalah busing yang dipesan oleh Departemen Pendidikan. Itu yang saya lawan," kata Harris ketika itu. Sebuah momen perdebatan yang paling banyak dibicarakan.

Banyak pakar berpendapat bahwa tidak bijaksana bagi Harris untuk mengeruk luka rasial dari kebijakan yang gagal diterapkan yang telah berusia puluhan tahun.

Konfrontasi yang dilakukan Harris itu mengejutkan Biden. Biden pun menyerang balik, Harris kemudian keluar dari pemilihan presiden Demokrat dan malah mendukungnya.  “Itu akan menjadi keuntungan melawan tiket Republik,” menurut Lawrence dalam artikel yang ditulisnya pada USA Today.

Sedangkan Venita Demings adalah seorang politisi Amerika dan pensiunan petugas penegak hukum yang menjabat sebagai Perwakilan Amerika Serikat dari distrik kongres ke-10 Florida, sejak 2017. Demings menjabat sebagai Kepala Departemen Kepolisian Orlando, sekaligus perempuan pertama yang memegang posisi itu.

Banyak kalangan menilai Demings memiliki semua yang Biden butuhkan dalam pasangannya dan dapat membantunya terpilih dengan cara yang tidak bisa dilakukan orang lain

Aksi protes George Floyd adalah momen penting dalam sejarah Amerika, diperburuk oleh Covid-19. Kehadiran Demings pada acara debat atas sikap Trump sekaligus menjadi petunjuk bahwa dialah orang yang tepat untuk berada di samping Biden.

Demings pertama kali menarik perhatian nasional dengan memainkan peran kunci dalam sidang impeachment dan persidangan Trump pada musim gugur dan musim dingin yang lalu. Namun, saat ini perhatian orang kepadanya lebih pada latar belakangnya, putri Afrika-Amerika dari petugas kebersihan Jacksonville dan seorang pelayan yang menjadi pekerja sosial, seorang polisi, seorang kepala polisi, dan kemudian anggota Kongres, seperti dikutip dari Florida Politics.

Biden membutuhkan suara Demings di Gedung Putih karena sosoknya yang dapat memimpin upaya reformasi polisi dengan otoritas pada kasus aksi protes kematian Floyd. Pada hari Minggu, ia menulis surat terbuka kepada penegak hukum, “Saudara-saudaraku yang berpakaian biru, apa yang kamu lakukan?” Seperti dikutip dari Miamiherald.

Demings mengajukan permohonan penuh kasih dan langsung terhadap penggunaan kekuatan berlebihan warga negara Afrika-Amerika.

Lawrence melihat kedua wanita kulit hitam ini sama kuat, apalagi keduanya memiliki latar belakang hukum, suatu hal yang dibutuhkan Amerika saat ini untuk mengokohkan posisi Biden.

Dengan adanya calon wakil presiden kulit hitam, Biden akan meraup suara besar dari kaum kulit hitam. Seperti pada pemilihan kandidat capres lalu, di mana Biden berhasil meraih dukungan kulit hitam di Carolina Selatan, dan di seluruh wilayah Selatan Amerika. Maka, saat ini Biden yang kini menjadi kandidat capres AS di Pilpres 2020 kembali didesak untuk memilih seorang perempuan kulit hitam sebagai pasangannya.

Kalangan pemilih kulit hitam juga menagih balasan atas kesetiaan mereka, bukan hanya ucapan terima kasih karena telah hadir di Hari Pemilihan. Tetapi juga bagaimana Biden menghadiahi mereka sosok wakil presiden dari kaum kulit hitam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA