Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Para Menteri Di Inggris Dukung Langkah Karantina 14 Hari Bagi Yang Masuk Ke Negara Itu Mulai 8 Juni

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 04 Juni 2020, 07:19 WIB
Para Menteri Di Inggris Dukung Langkah Karantina 14 Hari Bagi Yang Masuk Ke Negara Itu Mulai 8 Juni
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel/Net
rmol news logo Rencana Inggris mengkarantina orang-orang yang baru tiba di negara itu adalah langkah penting dan harus segera dilakukan untuk mencegah puncak virus corona kedua. Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel dan Menteri Transportasi Grant Shapps mengatakan kebijakan ini akan mulai diterapkan pada 8 Juni.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Mulai Senin, orang-orang datang ke Inggris harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," tulis para menteri itu di surat kabar Telegraph, Rabu (3/6).

Semua orang yang datang dari luar negeri termasuk warga Inggris yang pulang harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan memberitahu di mana mereka tinggal selama isolasi.

"Detail perjalanan dan informasi kontak penumpang akan dibutuhkan, akan ada pos pemeriksaan dan denda," kata Patel.

Patel dan Shapps mengatakan banyak spekulasi yang salah saat kebijakan kesehatan publik di perbatasan ini diumumkan.

Dua menteri itu mengatakan saat ini pemeriksaan suhu tubuh dan tes Covid-19 tidak lagi efektif. Penumpang yang terinfeksi bisa saja tidak mengalami gejala apa pun. Maka, tes Covid-19 juga tidak bisa menemukan virus apabila penumpang baru saja terinfeksi.

"Itulah mengapa kami meminta mereka yang datang ke negara kami untuk mematuhi langkah-langkah yang dilakukan warga kami sendiri untuk melanjutkan upaya menghentikan penyebaran virus," kata Patel dan Shapps.

Mereka mengatakan pemerintah akan meninjau kembali langkah ini. Patel dan Shapps menambahkan pemerintah Inggris juga akan bekerja sama dengan industri transportasi untuk memperkenalkan kesepakatan dengan negara lain.

Rencana tersebut menimbulkan keresahan. Kebijakan ini pun dikritik maskapai penerbangan, kelompok pengusaha, dan politisi.

Dalam sebuah pesan kepada para kritikus, para menteri itu menyadari bahwa hal ini akan menjadi tantangan dalam beberapa minggu mendatang. Namun, kedua menteri itu meyakinkan bahwa langkah ini telah dipikirkan matang-matang dan terbaik untuk kondisi saat ini, di mana belum pernah ada sebelumnya dan paling komprehensif di dunia, baik untuk karyawan dan bisnis.

"Kita semua akan menderita jika kita melakukan kesalahan ini, dan itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk menerapkan langkah-langkah ini sekarang. Jangan membuang kemajuan kita dalam menangani virus mematikan ini. Kita berutang kepada ribuan orang yang telah meninggal," tutup Patel, seperti dikutip dari News Sky, Rabu (3/6).  rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA