Kelima perusahaan tersebut adalah Moderna, gabungan Universitas Oxford dan AstraZeneca Plc, Johnson & Johnson, Merck & Co Inc., dan Pfizer Inc..
Begitu kiranya yang dilaporkana oleh
New York Times pada Rabu (3/6) mengutip keterangan dari pejabat pemerintah.
Dilansir
CNA, ada banyak produsen obat yang juga ikut mengembangkan vaksin namun tidak dipilih oleh pemerintah, termasuk perusahaan biofarmasi asal Prancis, Sanofi; perusahaan bioteknologi AS, Novavax Inc.; dan Inovio Pharmaceuticals Inc..
Pejabat tersebut juga mengungkapkan, pengumuman terkait pemilihan lima kandidat pengembang vaksin tersebut baru akan dibuat oleh Gedung Putih dalam beberapa pekan ke depan.
Sementara itu, baik Departemen Kesehatan AS maupun Gedung Putih belum memberikan tanggapan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: