Perencanaan perayaan itu sebelumnya telah disiapkan jauh sebelum pandemik melanda dunia, dengan serangkai acara meriah dan dahului upacara pagi D Day tahunan. Dengan pembatalan itu, panitia akhirnya meniadakan upacara D Day dan mengubah peringatan secara online.
Museum ini pertama kali dibuka pada 6 Juni 2000, sebagai National D-Day Museum, dan ditetapkan sebagai Museum Perang Dunia II Nasional (WWII) beberapa tahun kemudian, seperti dikutip dari
Military, Kamis (4/6).
Mestinya, jika tidak ada pandemik dan perayaan tetap dilangsungkan pada 6 Juni yang bertepatan dengan hari Sabtu, panitia bisa memastikan setidaknya 5.000 tiket terjual, kata presiden dan CEO Stephen Watson.
Karena wabah virus corona, Museum ditutup untuk umum pada 14 Maret.