Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Maraknya Diskriminasi, China Larang Warganya Kunjungi Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 06 Juni 2020, 15:51 WIB
Maraknya Diskriminasi, China Larang Warganya Kunjungi Australia
Polisi memakai APD berjaga di depan pintu masuk Stasiun Kereta Api Jilin, China Mei 2020/Net
rmol news logo Isu rasial yang terjadi pada sejumlah warganya di Australia membuat pemerintah China segera tanggap mengeluarkan imbauan agar warganya jangan bepergian dulu ke Australia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China pada Jumat malam mengatakan ada peningkatan kata-kata dan perbuatan diskriminasi ras dan tindakan kekerasan terhadap China dan Asia di Australia karena dampak pandemi Covid-19.

Sejak wabah Covid-19 merebak, diskriminasi terhadap warga China atau keturunan China terjadi di beberapa wilayah di negara lain. Media sosial sebelumnya ramai dengan kisah beberapa warga China yang menerima sikap kurang menyenangkan.

"Akibat pandemik cCvid-19, diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap warga China dan Asia di Australia mengalami peningkatan tajam,” kata kementerian tersebut, dilansir dari ABC.

Wakil Perdana Menteri Michael McCormack membantah keras. "Tak pernah ada gelombang kekerasan terhadap penduduk Tiongkok," katanya.

China juga tengah geram atas desakan Australia terkait penyelidikan virus corona disusul tuduhan bahwa semua adalah kesalahan China.

"Kementerian menyarankan wisatawan China untuk meningkatkan kesadaran keselamatan mereka dan menghindari bepergian ke Australia," bunyi pemberitahuan itu seperti dikutip dari AP, Sabtu (6/6).

China telah menghentikan impor gandum Australia dengan menetapkan tarif lebih dari 80 persen. China menuduh Australia melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dengan mensubsidi produksi gandum dan menjual tanaman di negaranya dengan di bawah biaya produksi.

Itu terjadi seminggu setelah China melarang impor daging sapi dari empat tempat pemotongan hewan terbesar di Australia karena masalah pelabelan.
Beijing membantah larangan impor daging dan gandum Australia terkait dengan dendamnya China akan seruan Australia soal penyelidikan gandum.

Duta Besar China Cheng Jingye mengatakan kepada media Australia bahwa negeri Kanguru itu kemungkinan akan menghadapi boikot China terhadap pariwisata dan ekspor anggur, daging sapi, dan barang-barang lainnya jika pemerintah mendesak penyelidikan virus Corona.

China adalah pasar nomor satu untuk daging sapi Australia, terhitung sekitar 30persen dari ekspor. Negara itu juga pembeli asing terbesar dari jelai Australia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA