Sembari mengenakan masker, para demonstran juga menyerukan slogan "Rasisme Adalah Virus" pada Minggu (7/6).
Sehari sebelumnya, ribuan orang juga melakukan aksi yang sama. Sayangnya, di sela-sela protes yang berlangsung damai, beberapa demonstran terlibat dalam bentrokan dengan polisi di dekat Downing Street, kediaman Perdana Menteri Boris Johnson.
Menurut kepala polisi London Cressida Dick, 27 petugas telah terluka dalam insiden tersebut. Dua orang terluka parah dan seorang petugas yang jatuh dari kudanya harus menjalani operasi.
Dilansir
Reuters, pihak berwenang telah mendesak demonstran untuk tidak berkumpul pada Minggu setelah adanya bentrokan. Desakan juga dilakukan untuk menghindari penularan virus corona baru.
Namun nyatanya, demonstran sudah memadati jalan di luar Kedutaan besar AS di tepi selatan Sungai Thames. Di sana para demonstran menyebrangi jembatan menuju parlemen.
"Keadilan, sekarang!" seru mereka ketika berada di Parliament Square.
“Sekarang adalah waktunya. Kita perlu melakukan sesuatu. Kita telah menjadi sangat puas diri di Inggris tetapi rasisme yang membunuh George Floyd lahir di Inggris dalam hal kolonialisme dan supremasi kulit putih," ujar seorang demonstran bernama Hermione Lake.
"Kita perlu sepenuhnya menumpahkan sistem. Kita perlu reformasi besar-besaran, perubahan besar-besaran," tambahnya.
Protes pada Minggu sendiri diketahui berjalan damai. Namun, ketika jumlahnya berkurang, beberapa demonstran kembali bentrok dengan polisi di luar Kantor Luar Negeri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: