Seorang jaksa di Kota Celle mengatakan, tersangka membuat ancaman dalam sebuah forum obrolan daring pada 29 Mei lalu. Tersangka mengumumkan niatnya untuk melakukan serangan yang akan menewaskan banyak orang.
Tersangka yang masih dirahasiakan namanya itu ditangkap Sabtu (6/6) lalu. Para penyelidik menemukan sejumlah senjata di apartemennya, yang tampaknya dikumpulkan untuk melangsungkan serangan tersebut. Mereka juga menemukan sejumlah dokumen di komputernya yang berisi pandangan-pandangan radikal kelompok-kelompok sayap kanan.
Para penyelidik mengatakan, percakapan internet pria itu pernah menyinggung serangan terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 51 orang pada Maret 2019 lalu. dan mengatakan, ia ingin melakukan tindakan serupa.
Penyelidikan sejauh ini mengindikasikan bahwa pria itu sudah lama mempertimbangkan untuk melangsungkan serangan untuk menarik perhatian media di berbagai penjuru dunia.
Menurut keterangan penyidik, pria itu mengatakan target utamanya adalah membunuh banyak Muslim.
"Tujuannya adalah untuk membunuh Muslim," kata jaksa penuntut, seperti dikutip dari
DW, Senin (8/6).
Jerman telah menyaksikan beberapa serangan ekstrimis sayap kanan yang mematikan selama setahun terakhir. Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer pernah menyebut terorisme sayap kanan sebagai bahaya terbesar bagi demokrasi di Jerman.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: