Kerusakan itu juga membuat Sarajevo terpaksa berhenti mengeluarkan akta kelahiran karena virus komputer telah mengunci dokumen dalam basis datanya. Pusat Kota Centar, yang kantornya bersebelahan dengan gedung kepresidenan Bosnia, mengatakan lewat situs webnya bahwa masalah yang disebabkan oleh "virus ransomware" terdeteksi pada hari Sabtu.
Virus tersebut memblokir sistem komputer dan pencetusnya menuntut pembayaran sebagai imbalan untuk menghapusnya.
Beberapa pihak menduga bahwa itu adalah serangan hacker, tetapi pemerintah kota sendiri telah membantahnya. Akta kelahiran dan kematian warga Bosnia yang teregister pada elektronik pusat dalam entitas Federasi Bosnia tidak sedang dalam bahaya, klaim Kementerian Dalam Negeri, seperti dikutip dari
Balkan Insigh, Senin (8/6).
"Informasi tentang serangan yang ditargetkan pada sistem IT di Kota Pusat kami dan telah menghancurkan pendataan dan dokumen, itu tidak benar," tegas aparat pemerintahan kota.
Ia menambahkan, masalah itu dilaporkan ke polisi karena ini adalah kedua kalinya dalam dua minggu setelah ini terjadi. Jadi bukan karena adanya hacker. Ia meyakini ini hanya serangan virus biasa.
Sebelumnya, pada 22 Mei, pemerintah kota melaporkan di situs webnya bahwa masalah akta kelahiran, kematian, dan pernikahan dihentikan karena adanya 'masalah listrik' dan berjanji akan segera memperbaikinya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.