Persoalan Libya juga disebutkan oleh pihak Rusia yang mengatakan perlu segera menghadirkan perwakilan khusus PBB di negara itu.
Hasil percakapan telepon itu kemudian disiarkan dalam pernyataan resmi di situs Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Tekad bersama itu ditegaskan kembali untuk merekonsiliasi pihak yang bertikai di Libya demi kepentingan penyelesaian politik-diplomatik di bawah naungan PBB. Kebutuhan itu ditegaskan dengan pembahasan penunjukan cepat perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Libya," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari
Interfax.
"Sehubungan dengan situasi Suriah, para menteri menganalisis kemajuan dalam penerapan pengaturan Rusia-Turki di wilayah eskalasi Idlib," lanjut pernyataan itu.
Kedua menteri itu juga menyerukan penyelesaian cepat kebuntuan dalam proses perdamaian Israel-Palestina melalui negosiasi langsung yang ditengahi oleh Kuartet di Timur Tengah, Liga Arab, dan Organisasi Kerja sama Islam.
Kemudian, pandemik Covid-19 juga menjadi pembahasan yang cukup panjang. Kedua menteri menguraikan prospek kordinasi secara betahap dalam penanganan virus corona.
"Kami menyepakati koordinasi yang erat dalam upaya memulihkan kerja sama bilateral secara bertahap," tutup Sergei Lavrov.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: