Ketegangan sendiri bermula dengan ratusan ribu selebaran anti-DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) yang disebarkan oleh para pembelot dari Korea Utara di perbatasan sejak 31 Mei.
Selebaran tersebut berisi kritikan hingga penghinaan terhadap para pemimpin Korea Utara.
Akibat tindakan para pembelot tersebut, salah satu petinggi Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) yang merupakan adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memperingatkan akan membatalkan Deklarasi Panmunjom 2018 jika pemerintah Korea Selatan tidak segera mengambil tindakan atas aksi para pembelot.
Setelahnya, WPK juga menghentikan operasi kantor penghubung antar-Korea yang berada di Kaesong Industrial Park. Hingga akhirnya Korea Utara berencana untuk memutus komunikasi antara markas WPK dengan Gedung Biru atau Chongwadae.
Dijelaskan oleh Korea-Asia Pacific Exchange dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (9/6), langkah tersebut diambil karena Korea Selatan sudah menyalahi pasal-pasal dari Deklarasi Panmunjom.
Dalam deklarasi tersebut dimuat, kedua negara harus menghentikan segala jenis tindakan permusuhan, termasuk menyebarkan selebaran di sekitar garis demarkasi militer.
Namun, alih-alih menghentikan aksi para pembelot, Korea Utara mengatakan, Korea Selatan justru menganggap peringatan tersebut sebagai ancaman agar Pyongyang bisa melakukan kerja sama.
"Namun, pihak berwenang Korea Selatan menganggapnya sebagai ancaman kami terhadap mereka dan kemudian mengira bahwa itu adalah pesan tersembunyi kami untuk mendorong Seatan membela pertukaran dan kerja sama," bunyi keterangan tersebut.
"Sekarang rakyat kami merasa marah dan jijik terhadap pembelot dan pihak berwenang Korea Selatan berkomplot atas tindakan mereka menyebarkan selebaran," sambungnya.
Terkait dengan pemutusan komunikasi, Korea Utara akan memotong atau bahkan mencabut saluran penghubung melalui kantor penghubung utara-selatan, saluran uji coba untuk komunikasi antar-Korea, dan saluran komunikasi langsung antara markas WPK dan Chongwadae.
Untuk diketahui, Korea Utara menyebut, langkah tersebut merupakan tahap pertama dalam rencana untuk memotong semua komunikasi dengan Korea Selatan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: