Penyelidikan dilakukan atas dugaan pencucian uang yang dilakukannya saat menjabat. Surat kabar Swiss La Tribune dalam laporannya mengatakan Juan Carlos telah menerima uang senilai 100 juta dollar dalam kasus suap dari Arab Saudi satu dekade lalu.
La Tribute juga menuliskan, Sekitar 65 juta dollar dari yang dilaporkan diberikan kepada pengusaha Jerman, Corinna zu Sayn-Wittgenstein.
Pihak kejaksaan baru bisa memulai penyelidikan setelah Juan Carlos turun tahta pada tahun 2014 lalu yang membuat dirinya kehilangan kekebalan hukum.
Ini adalah hasil dari penyelidikan terpisah yang dilakukan oleh jaksa anti-korupsi Spanyol terhadap suap yang diduga dibayarkan kepada konsorsium Spanyol untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan antara Madinah dan Mekah.
“Investigasi ini berfokus, tepatnya, pada menetapkan atau membuang relevansi pidana dari tindakan yang terjadi setelah Juni 2014, ketika Raja Emeritus tidak lagi dilindungi oleh diganggu gugat,†kata sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
France 24, Selasa (9/6).
Meskipun suap itu terjadi saat Juan Carlos masih menjabat sebagai raja dan memiliki kekebalan hukum, jaksa penuntut Mahkamah Agung sedang memeriksa apakah Juan Carlos mencuci sebagian dari uang itu setelah ia turun tahta pada tahun 2014.
Proyek kereta cepat yang dinamai Haramain itu memiliki kapasitas tempat duduk sebanyak 417 per gerbong telah mulai beroperasi pada 2017. Kereta ini menghubungkan kota suci Madinah dan Mekah dan akan terhubung dengan Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.
Dengan kecepatan operasi 300 kilometer per jam (190 mph), perjalanan antara Jeddah dan Mekah 78 kilometer (48 mil) hanya memakan waktu kurang dari setengah jam. Sementara Jeddah dan Madinah 410 kilometer (250 mil) dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam.
Hingga berita ini diturunkan, baik Juan Carlos maupun keluarga kerajaan Spanyol masih enggan untuk berkomentar lebih lanjut.
Juan Carlos adalah pemimpin yang populer saat ia membantu transisi Spanyol ke demokrasi pada akhir 1970-an. Tetapi selama satu dekade terakhir, skandal keuangannya telah mengikis popularitas itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.