Orang-orang bersenjata itu memulai aksinya mulai sekitar tengah hari. Mereka menyerang Desa Faduma Koloram, di daerah pemerintah daerah Gubio, negara bagian Borno
Mereka tiba dengan kendaraan mobil dan sepeda motor lalu menembaki penduduk dengan senjata api jenis AK-47. Selain memporak-porandakan seisi desa, mereka juga mencuri 1.200 sapi dan unta. Seorang warga yang tergabung dalam Satuan Tugas Sipil Bersama (CJTF) dan seorang prajurit mengkonfirmasi kejadian itu.
Mereka mengatakan orang-orang itu menyerang karena mereka mencurigai warga berbagi informasi tentang gerakan Boko Haram dengan otoritas keamanan.
"Ini adalah hari yang tidak menguntungkan bagi kita untuk menyaksikan ini," kata pejuang CJTF Kachallah Bumu, seperti dikutip dari
France24, Rabu (10/6).
Sementara dia mengatakan bahwa penduduk bersenjata sebelumnya telah berhasil memukul mundur serangan pengacau, tapi serangan kali ini membuat mereka lengah.
“Mereka membuat kami tidak sadar dan membunuh orang-orang kami,†katanya.
Boko Haram dan cabang utamanya, Negara Islam di Afrika Barat (ISWAP), telah membunuh ribuan dan membuat jutaan orang terlantar di Nigeria timur laut .
ISWAP adalah faksi sempalan yang memisahkan diri dari Boko Haram pada tahun 2016.
Kelompok ini telah meningkatkan serangan terhadap militer dalam dua tahun terakhir, berulang kali melakukan serangan mematikan terhadap tentara.
Dalam beberapa bulan terakhir serangan meluas tak hanya terhadap militer saja, akan tetapi mereka juga melakukan serangan terhadap warga sipil.
Konflik yang telah berlangsung selama satu dekade ini telah menewaskan sekitar 36.000 orang dan sekitar dua juta orang terpaksa mengungsi.
Saat ini kekerasan telah menyebar ke negara tetangga Niger, Chad dan Kamerun, mendorong koalisi militer regional untuk memerangi para pemberontak itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: