Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan hal itu berkaitan dengan resiko operasi mata-mata oleh China. Soal dugaan adanya ancaman China, menurutnya itu adalah kenyataan. Apalagi, menurutnya, China mulai masuk ke berbagai sektor yang selama ini didominasi negara-negara barat mulai dari antartika, luar angkasa, telekomunikasi.
"Saya yakin, pemerintah Inggris akan merancang jaringan 5G mereka dengan mempertimbangkan faktor keamanan,†kata Stoltenberg, seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (10/6).
Belakangan, Huawei mulai berpromosi bahwa mereka akan terlibat dalam pembangunan infrastruktur 5G di Inggris. Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan pernyataan bahwa Huawei akan memiliki peran terbatas dalam pembangunan 5G di negara itu.
Sekutu Inggris, Amerika Serikat, mengecam keputusan tersebut. Bahkan, AS mengancam akan menghentikan proses tukar menukar informasi kepada negara-negara sekutu yang tetap nekat menggunakan teknologi Huawei itu.
Inggris pun berusaha meyakinkan sekutu-sekutunya bahwa Huawei hanya akan terlibat dalam pembangunan jaringan non vital.
Kecaman dari negara-negara sekutu yang tergabung dalam Five Eyes membuat Inggris akhirnya mengkaji ulang soal keterlibatan Huawei ke depannya.
Huawei, di satu sisi, optimistis tetap bisa membantu Inggris dalam membangun jaringan telekomunikasi 5G-nya. Mereka lebih khawatir soal ketersediaan perangkat karena sanksi dagang yang diterapkan Amerika.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: