Saat ini Zimbabwe memang mengalami krisis ekonomi terburuk dalam satu dekade terakhir. Hal ini memicu munculnya kemarahan publik, sehingga muncul kekhawatiran bahwa kelompok militer bakal melakukan intervensi lagi.
“Untuk menghindari keraguan, saya jelaskan, tidak ada kudeta yang sedang dirancang,†kata Menteri Dalam Negeri, Kazembe Kazembe, seperti dikutip dari
Reuters, Kamis (11/6).
Kazeme banyak mengurusi soal polisi dan anggota Dewan Keamanan Nasional.
“Kami ingin menggunakan kesempatan ini dan meyakinkan bangsa dan komunitas internasional bahwa Zimbabwe damai dan stabil secara internal,†tegas Kazembe.
Kazembe mengatakan otoritas akan menangani orang-orang yang menyebarkan berita bohong itu. Ia sendiri menduga sejumlah kedutaan besar asing di Ibu Kota Harare telah mencampuri urusan internal Zimbabwe.
Menurutnya, pihak asing sengaja menggunakan tokoh oposisi dan bekas pejabat partai dalam melakukan pengumpulan informasi intelijen di Zimbabwe.
NSC yang dipimpin oleh Presiden Emmerson Mnangagwa, mengatakan ada spekulasi yang meningkat bahwa sekutu Mugabe, yang tinggal di pengasingan, sedang merencanakan upaya pengambil-alihan kekuasaan.
Spekulasi ini menyebut rencana kudeta itu akan mendapat bantuan dari elemen militer dan oposisi.
Pemerintahan Presiden Mnangagwa dituding menggunakan cara kekerasan seperti Mugabe untuk menindas kelompok oposisi. Sementara, kelompok oposisi juga menuding pemerintah sengaja menggunakan kebijakan lockdown Covid-19 untuk mengikis hak-hak politik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: