Agar tetap bisa mengendalikan penyebaran virus corona baru, pemerintah Kuba mengumumkan akan melakukan tes Covid-19 bagi semua pelancong yang datang.
Perdana Menteri Manuel Marrero Cruz pada Rabu (10/6) juga mengatakan, ahli kesehatan akan melakukan pemantauan apidemiologi di hotel-hotel.
Pembukaan periwisata juga tidak akan dilakukan secara menyeluruh melaikan bertahap. Di mana beberapa tempat wisata akan dibatasi.
Selain itu,
Reuters melaporkan, pelancong juga tidak dapat mengunjungi Havana yang merupakan pusat penyebaran Covid-19 di Kuba.
Meski begitu, Marrero Cruz tidak memberikan kerangka waktu untuk pembukaan kembali pariwisata, yang merupakan salah satu sumber pendapatan negaranya.
Untuk tahap pertama, ia mengatakan, pemerintah akan membuka lebih dulu pariwisata domestik.
"Tidak akan ada pembukaan yang kasar di fase pertama," tegas Marrero Cruz.
Ia mengatakan kolam publik akan dibuka kembali untuk musim panas dengan kapasitas 30 persen. Pantai juga akan dibuka kembali, dengan aturan jarak sosial.
Mengenakan masker masih menjadi aturan wajib di semua ruang publik dalam fase pertama.
Pembukaan pariwisata merupakan langkah yang dilakukan setelah Kuba melihat tren penurunan kasus baru. Saat ini, rata-rata kasus harian baru turun menjadi kurang dari 10 per hari dari puncak sekitar 50.
Berdasarkan data resmi, dua pertiga wilayah Kuba sudah bebas dari Covid-19. Sementara data dari Universitas Johns Hopkins pada Kamis (11/6) menunjukkan, Kuba memiliki 2.211 kasus Covid-19 dengan 83 di antaranya meninggal.
Selain Kuba, negara-negara di Karibia lainnya juga telah membuka pariwisata dengan aturan ketat yang sama. Termasuk melakukan tes Covid-19 bagi setiap pengunjung.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: