Misalnya saja insiden pada Senin (8/6). Pesawar kargo Angkatan Laut AS, C-40A, diketahui telah terbang di sepanjang Pulau Formosa selama penerbangan dari Okinawa ke Thailand. Penerbangan tersebut juga sudah mendapatkan izin dari Kementerian Pertahanan Taiwan.
Menanggapi manuver pada Senin, Kantor Urusan Taiwan-China pada Kamis (11/6) menuding AS telah melakukan tindakan ilegal dan provokatif.
"Itu adalah tindakan ilegal dan insiden provokatif serius. Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan oposisi yang tegas," ujar kantor tersebut kepada
Global Times.
Sementara itu,
CGTN melaporkan, jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying pada hari yang sama juga mendesak AS untuk mematuhi prinsip Satu China.
"Kami mendesak pihak AS untuk secara ketat mematuhi prinsip Satu China dan ketentuan dari tiga komunike bersama China-AS serta untuk segera menghentikan tindakan ilegal dan provokatif seperti itu," ujar Hua kepada wartawan.
Pada Selasa (9/6), sehari setelah pesawat militer AS terbang, Angkatan Udara Taiwan mencegah beberapa jet SU-30 milik China di Selat Taiwan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: