Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Maroko, HIMAMI Selenggarakan Webinar Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 12 Juni 2020, 14:15 WIB
60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Maroko, HIMAMI Selenggarakan Webinar Global
Poster diskusi "Refleksi 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Maroko Menghadapi Tantangan Era 4.0 dan New Normal"/Net
rmol news logo Sudah 60 tahun lamanya Republik Indonesia dan Kerajaan Maroko menjalin hubungan diplomatik, tepatnya setelah Presiden Ir. Soekarno mengunjungi Maroko pada 2 Mei 1960. Hubungan baik kedua negara bahkan tetap terlihat meski di tengah pandemik Covid-19.

Untuk menyongsong kehidupan "new normal" saat dan pasca pandemik Covid-19, Himpunan Alumni Maroko di Indonesia (HIMAMI) akan menyelenggarakan webinar global dengan tema, "Refleksi  60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Maroko Menghadapi Tantangan Era 4.0 dan New Normal".

Webinar tersebut akan dilaksanakan pada Senin (15/6), mulai pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB.

Menurut Ketua Panitia sekaligus Sekretaris Jenderal HIMAMI, Husnul Amal, webinar tersebut akan diikuti oleh para pakar dan pemerhati urusan Maroko-Indonesia serta para pejabat di kedua negara.

Di antaranya adalah Dutabesar Indonesia untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar; Dutabesar Maroko untuk Republik Indonesia, Ouadia Benabdellah; Direktur Timur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia, Achmad Rizal Purnama; dan Rektor Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah, Prof. Dr. Radouane Mrabet.

Sementara itu, dari jajaran akademisi, yang akan ikut berpartisipasi dalam webinar tersebut di antaranya Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. (C) Teguh Santosa, M.A.; Presiden Forum Hubungan Maroko-Asia, Dr. Fouad Larhzizer; dan para lulusan dari universitas Maroko seperti Ustadz Abdul Somad.

Webinar sendiri akan dipandu oleh Pengamat Urusan Timur Tengah, Dr. Cecep Ahmad Jamaluddin.

Sebagai catatan webinar tersebut bersifat terbuka untuk umum dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab dan Indonesia.

Selain mengadakan diskusi, webinar tersebut juga dimanfaatkan sebagai sarana halal bi halal untuk lulusan universitas Maroko di Indonesia yang diisi dengan taushiah dari Ustadz Abdul Somad.

Husnul Amal mengungkapkan, webinar tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari upaya para alumni universitas Maroko untuk mendekatkan sudut pandang tentang hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang.

Hasil dari webinar juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman seluruh stake holder untuk lebih memperkuat lagi hubungan kedua negara baik secara politik, ekonomi, budaya, sosial dan agama terutama kontribusi para lulusan universitas Maroko di Indonesia dalam membangun dan memperkuat hubungan kedua negara bersahabat di Era 4.0 dan New Normal pasca pandemik global Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA