Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Abbas Mousavi menyinggung para pejabat AS dengan mengatakan, "Anda akan segera berlutut di hadapan rakyat Iran."
Senada seperti ucapan Presiden Iran Hassan Rouhani, Mousavi juga mengibaratkan peristiwa yang terjadi pada Floyd, yang mengalami kekerasan dengan cara ditekan lehernya dengan lutut polisi, maka seperti itu pula yang dilakukan AS terhadap Iran. AS telah menekan leher Iran dengan lutut selama bertahun-tahun.
"Sebuah pemerintah yang kebijakannya didasarkan pada 'tekanan di leher' merasa senang dengan terorisme ekonomi dan tekanan pada orang-orang biasa," kata Mousavi, Jumat (12/6), seperti dikutip dari
Jerusalem Post.
"Kamu melihat bahwa bukan leher bangsa Iran tetapi lututmu sendiri hancur. Anda akan segera berlutut di depan orang-orang Iran juga," sambung Mousavi.
"Lutut di leher" telah menjadi pesan baru Iran untuk melambangkan sikap AS terhadap negara Timur Tengah.
Dalam rapat kabinet, Kamis (11/6), Rouhani mengatakan, AS telah menekan tenggorokan Iran dengan lututnya selama bertahun-tahun.
"Bangsa kita yang terhormat mematahkan lutut (AS) ini, dengan menghancurkan persatuan mereka dan sekarang mereka tidak lagi memiliki lutut untuk menekan negara Iran," ujar Rouhani seperti dikutip dari
Fars News.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: