Demikian laporan yang dimuat oleh kantor berita lokal,
Noor News, pada Sabtu (13/6).
"Menurut laporan yang diterima oleh
Noor News, setelah meningkatnya ancaman militer terhadap kapal-kapal Iran menuju Venezuela, sebuah perintah dikeluarkan untuk angkatan bersenjata Iran untuk mengidentifikasi dan melacak beberapa kapal dagang AS di Teluk Persia dan Teluk Oman," ujar kantor berita tersebut.
"Opsi untuk tindakan timbal balik segera diidentifikasi dan dipantau untuk kemungkinan operasi," tambahnya seperti dikutip oleh
Reuters.
Pada Mei, Iran sudah mengirim lima kapal tanker berisi bahan bakar minyak kepada Venezuela, meski di tengah sanksi dari AS.
Iran mengatakan, pihaknya siap untuk mengirim lebih banyak jika Venezuela memintanya, walaupun tindakan tersebut akan memicu kemarahan AS.
Seiring dengan pengiriman lima kapal tanker tersebut, AS memberikan berbagai macam kecaman dan ancaman terhadap Iran.
Menanggapi hal tersebut, Iran mengadu ke PBB bulan lalu dan memanggil Dutabesar Swiss di Teheran, atas langkah-langkah yang bisa diambil Washington terhadap tanker-tanker Iran.
AS sendiri pada akhirnya tidak menghalangi muatan kapal tanker Iran, namun sedang mempertimbangkan untuk mencatuhkan sanksi tambahan.
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Setelah keluar, AS menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan yang menargetkan, khususnya industri minyak vital Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: