Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terkendala Biaya, Jepang Hentikan Rencana Pengerahan Sistem Pertahanan Udara Aegis Ashore

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 16 Juni 2020, 06:30 WIB
Terkendala Biaya, Jepang Hentikan Rencana Pengerahan Sistem Pertahanan Udara Aegis Ashore
Jepang kunjungi situs Aegis Ashore di Rumania pada 2018/Net
rmol news logo Jepang tiba-tiba menangguhkan penerapan radar Aegis Ashore yang didesain untuk mendeteksi rudal asing, yang secara drastis akan mengubah rencana sekutu Amerika Serikat untuk mempertahankan diri terhadap ancaman semacam itu.

Menteri Pertahanan Taro Kono mengungkakan alasan Jepang menghentikan penempatan Aegis Ashore itu karena masalah teknis serta biaya. Rencananya, stasiun radar buatan Lockheed Martin itu berada di Prefektur Akita dan Yamaguchi Utara di Jepang Selatan.

"Penundaan disebabkan masalah teknis dan ongkos operasional," ujar Kono dalam jumpa pers yang digelar pada hari Senin (15/6).

Radar Aegis Ashore adalah radar udara yang didesain oleh perusahaan militer Amerika, Lockheed Martin, untuk menangkal rudal Korea Utara. Radar tersebut diadakan Jepang karena beberapa waktu terakhir Korea Utara rutin mendemonstrasikan perkembangan peralatan militernya.

“Saya membuat keputusan Jumat lalu (12/6) untuk menundanya pada saat ini. Jepang akan terus memantau ancaman dengan kapal-kapal yang dilengkapi Aegis,” kata Kono.

Total ada dua radar Aegis Ashore yang disiapkan oleh Jepang bersama Lockheed Martin. Masing-masing ditempatkan di stasiun pengintai yang berada di perfektur Akita (utara Jepang) dan Yamaguchi (selatan Jepang). Rencananya, di stasiun pengintai tersebut, juga akan ditaruh alutsista yang bisa mengintervensi rudal asing.

Sebelumnya, rencana penyebaran Aegis Ashore Jepang telah menjadi kontroversial, dengan kementerian pertahanan menghadapi oposisi yang kuat dari pemerintah daerah dan penduduk di kedua lokasi, seperti dikutip dari Defense News, Senin (15/6).

Dokumen Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, dua sistem radar Aegis Ashore memerlukan biaya 4,1 miliar dolar untuk operasi dan perawatannya selama 30 tahun.

Sistem itu juga akan dipersenjatai dengan misil-misil penangkal untuk menembak jatuh misil yang datang di udara.

Jepang harus membayar biaya tambahan untuk uji misil penangkal itu sebelum mengoperasikan sistem radar sehingga meningkatkan kebutuhan dana. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA