Profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Iowa, Stanley Perlman, mengungkapkan kekhawatirannya bila mengamati angka kasus disusul lonjakan gelombang kerumuman massa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
"Saya khawatir kita tidak akan melihat titik balik selama setahun," kata Stanley Perlman, seperti dikutip dari
Xinhua, Senin (15/6).
Angka kasus Covid-19 di AS telah mencapai lebih dari dua juta dan jumlah kematian mencapai 115 ribu, per Minggu (14/6).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga memprediksi angka kematian akibat Covid-19 akan mencapai 140 ribu pada 4 Juli.
Sementara Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Universitas Washington dalam pemodelan pandemik Covid-19 memperkirakan jumlah kematian akibat Covid-19 akan mencapai hampir 170 ribu pada 1 Oktober mendatang.
Lonjakan angka infeksi baru Covid-19 karena terkait tiga faktor pemicu utama, yakni unjuk rasa pembunuhan George Floyd, pembukaan kembali bisnis, serta dimulainya kembali kegiatan belajar di sekolah.
Wakil Direktur CDC untuk Penyakit Menular Jay Butler, menegaskan sebaiknya negara-negara bagian menerapkan kembali aturan jaga jarak sosial dengan lebih ketat.
“Perlu adanya aturan yang lebih ketat lagi untuk jaga jarak dan menghindari kerumunan,†katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: