Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mengerikan, Kuburan Massal Diduga Berisi Mayat Siswa Wajib Militer Yang Terbunuh Pada Tahun 1998 Ditemukan Di Sudan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 16 Juni 2020, 07:49 WIB
Mengerikan, Kuburan Massal Diduga Berisi Mayat Siswa Wajib Militer Yang Terbunuh Pada Tahun 1998 Ditemukan Di Sudan
Anggota tim forensik di kuburan massal wajib militer yang terbunuh pada tahun 1998 di selatan ibukota Sudan, Khartoum/Net
rmol news logo Sebuah fakta mengerikan terkuak setelah Jaksa Penuntut Umum Sudan pada hari Senin (15/6) mengumumkan penemuan kuburan massal di timur Khartoum.

Kuburan massal itu diduga berisi wajib militer yang terbunuh pada tahun 1998 setelah mencoba melarikan diri dari kamp militer.

Komite yang bertugas menyelidiki pembunuhan di kamp militer Ailafoon "menemukan kuburan massal dalam empat hari terakhir setelah mendengar keterangan saksi", kata jaksa penuntut umum Tagelsir al-Hebr, tanpa memberikan rincian jumlah mayat yang ditemukan.

"Makam itu digali dan sekarang komite akan terus bekerja dengan otoritas forensik dan memeriksa bukti," kata Wael Ali Saeed, seorang anggota komite penyelidikan, seperti dikutip dari AFP, Senin (15/6).

Kamp militer Ailafoon, yang terletak di sebelah tenggara ibukota Khartoum, digunakan untuk melatih wajib militer baru di bawah pemerintahan presiden Omar al-Bashir yang sekarang telah digulingkan.

Pada tahun 1998, sekelompok wajib militer tewas ketika mereka berusaha melarikan diri dari pangkalan untuk liburan Idul Adha umat Muslim.

Pemerintah Sudan mengatakan pada saat itu bahwa 55 wajib militer muda yang melarikan diri dari pangkalan militer tenggelam ketika kapal mereka yang kelebihan muatan terbalik di sungai Nil Biru.

Kelompok-kelompok oposisi menuduh pemerintah Khartoum melakukan pembunuhan dan melaporkan jumlah kematian lebih dari 100 orang.

Banyak keluarga Sudan melaporkan bahwa putra mereka hilang dan jasad mereka tidak pernah ditemukan.

Layanan wajib militer tersebar luas di bawah Bashir, yang menggunakan wajib militer dalam perang saudara melawan pemberontak di selatan yang kaya minyak, yang memisahkan diri pada 2011.

Militer Sudan menggulingkan Omar al-Bashir pada April 2019 menyusul protes massa terhadap pemerintahannya yang berlangsung 30 tahun, dipicu oleh kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok kala itu.

foto: Anggota tim forensik di  kuburan massal wajib militer yang terbunuh pada tahun 1998 di selatan ibukota Sudan, Khartoum. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA