Dua kasus impor tersebut muncul sepekan setelah Selandia Baru sudah tidak memiliki kasus aktif Covid-19.
Menurut pejabat kesehatan seperti yang dilansir
The Guardian, dua wanita tersebut dibebaskan dari karantina wajib karena harus mengunjungi orangtua mereka yang sekarat.
Mereka juga diketahui tidak menjalani tes Covid-19 dan telah melakukan perjalanan jauh dari Auckland ke Wellington.
Dua wanita tersebut baru dinyatakan positif terinfeksi pada Senin (15/6) setelah salah seorang di antaranya mengidap gejala Covid-19.
Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, pada Selasa (16/6) mengatakan, keduanya telah menerapkan aturan jarak sosial agar tidak terjadi penularan yang membahayakan masyarakat.
Menurut Bloomfield, dua wanita tersebut tiba dari Inggris melalui Brisbane, Australia pada 7 Juni.
Munculnya dua kasus baru ini membuat pemerintah Selandia Baru tampaknya mempertimbangkan kembali pemberlakuan pedoman jarak sosial yang telah dicabut oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Senin tengah malam (8/6).
"Ini (pedoman jarak sosial) hanya akan dicabut setelah pemerintah memiliki kepercayaan terhadap sistem," ujar Menteri Kesehatan David Clark.
Para pejabat mengumumkan tidak akan ada seorang pun yang diberi toleransi untuk meninggalkan fasilitas karantina tanpa hasil tes Covid-19 yang negatif.
Dengan dua kasus baru tersebut, Selandia Baru hingga saat ini sudah mencatatkan 1.506 kasus Covid-19 dengan 22 orang meninggal dan 1.482 dinyatakan sembuh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: