Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PMO Minta Portal Berita Sarawak Report Bertanggung Jawab Atas Tuduhan Palsu Terhadap PM Muhyiddin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 16 Juni 2020, 15:54 WIB
PMO Minta Portal Berita Sarawak Report Bertanggung Jawab Atas Tuduhan Palsu Terhadap PM Muhyiddin
PM Muhyiddin Yassin/Net
rmol news logo Portal berita Sarawak Report menyebutkan bahwa PM Tan Sri Muhyiddin Yassin telah melanggar karantina untuk pergi berobat ke luar negeri. Kantor Perdana Menteri (PMO) pun membantah kabar tersebut.

PMO mengatakan tuduhan terhadap PM Muhyidin itu tidak berdasar dan jahat serta merupakan karya fiksi penulisnya. Mereka menekankan bahwa portal berita itu harus bertanggung jawab atas laporan tersebut.

"Kami ingin secara pasti menyatakan bahwa isi laporan itu sama sekali tidak berdasar dan tuduhan itu memang berbahaya," kata PMO dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari NST, Selasa (16/6).

Ditekankan bahwa Muhyiddin telah melakukan karantina mandiri selama 14 hari sejak 22 Mei di bawah saran Kementerian Kesehatan. Karantina itu dilakukan langsung setelah memimpin rapat pasca kabinet yang dihadiri oleh seorang perwira yang dipastikan positif untuk Covid-19.

Sepanjang masa karantina perdana menteri secara ketat mematuhi Prosedur Operasi Standar (SOP) dan tidak meninggalkan rumahnya.

“Semua tugas resmi dilakukan dari rumah, termasuk konferensi video dari Menteri Pertahanan Senior dan Direktur Jenderal Kesehatan. Karena itu tuduhan oleh portal berita Sarawak Report bahwa perdana menteri telah melanggar peraturan karantina dan telah terbang ke luar negeri tidak berdasar dan hanya sebuah fiksi yang dibuat oleh penulis," ungkap PMO.

PMO meminta portal berita Sarawak Report bertanggung jawab atas tuduhan palsu terhadap perdana menteri. Dan sekarang penulis harus membuktikan tuduhannya tentang klaim sembrono mengenai jet pribadi, rumah sakit di Singapura, dan dokter yang terlibat seperti yang dituduhkan.

“Kegagalan untuk membuktikan hal itu menunjukkan bahwa laporan itu adalah niat jahat dan tidak lain hanyalah kampanye kotor pada perdana menteri.”

“Ini adalah gangguan yang tidak perlu pada saat negara ini menghadapi pandemik dan tantangan ekonomi monumental yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Mengenai kesehatan Muhyiddin, PMO menegaskan kembali bahwa beberapa ahli medis telah mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti kanker atau temuan lain yang mengatakan bahwa penyakit itu kambuh.

"Karena itu, perdana menteri tetap bisa menjalankan tugasnya."

Untuk membuktikan hal ini, pernyataan itu turut melampirkan surat dari Dr Lam Kai Seng, seorang konsultan ahli onkologi klinis dari Rumah Sakit Pantai Kuala Lumpur bertanggal 12 Juni.

Sebelumnya, dalam sebuah laporan berjudul "Malaysia Criminal Coup Unfurls" pada Selasa (9/6), Sarawak Report mengatakan telah mendapat informasi dari sumber terpercaya, bahwa Muhyiddin melanggar karantina rumah pada 26 Mei.

Dikatakan PM telah melakukan perjalanan ke Singapura dengan jet pribadi di mana ia menginap untuk menerima perawatan kemoterapi untuk mengobati kanker pankreasnya yang kambuh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA