Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Sabar Minta Dipulangkan, Ratusan Warga Azerbaijan Merana Di Perbatasan Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 17 Juni 2020, 06:04 WIB
Tak Sabar Minta Dipulangkan, Ratusan Warga Azerbaijan Merana Di Perbatasan Rusia
Duta besar Azerbaijan untuk Rusia Polad Bulbuloglu/Net
rmol news logo Ratusan buruh migran Azerbaijan yang telah kehilangan pekerjaannya di Rusia akibat pandemik Covid-19, berkumpul di perbatasan darat, berusaha untuk pulang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mereka merasa frustrasi atas lambannya repatriasi, sehingga aksi protes pun meledak pada Senin malam (15/6). Pekerja migran Azerbaijan melakukan protes kepada pemerintah Rusia, sehingga aparat terpaksa  membubarkannya dengan gas air mata dan gada.

Para migran mendesak agar aparat membuka perbatasan dan mengijinkan mereka pulang. Mulanya, pemerintah mengijinkan beberapa. Namun, yang lain terus menerus menyusul tiba di perbatasan.

Tenda-tenda pun didirikan oleh otoritas Dagestan untuk menampung mereka sampai perbatasan dibuka kembali. Sebagian tenda ada di Kullar di wilayah Derbentskiy, lainnya ada distrik Magarramkentskiy.

Pada Senin malam, aparat mengumumkan bahwa penyeberangan akan dibuka, tetapi hanya untuk 240 orang saja, sementara jumlah mereka lebih dari 600. Aparat terpaksa membuat daftar agar semua berjalan tertib.
“Yang membuat kami kesal, kami sudah menunggu lama, tetapi yang masuk dalam daftar malah orang yang baru tiba di perbatasan,” ujar salah satu migran, seperti dikutip dari Euranesia, Selasa (16/6).

Aksi protes pun pecah. Aparat yang kewalahan segera menindak dengan gas air mata.

Sekitar 50 pengunjuk rasa terluka, dan sebanyak 93 orang ditahan.
Pengamat dari Azerbaijan menulis kritikannya lewat Twitter. “Pemerintah perlu membuat pernyataan resmi tentang warga negara kita yang ditahan di perbatasan. Masalah ini harus segera diatasi,” tulis Anar Mammadli.

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan berusaha memperoleh informasi terkait peristiwa ini.

Pemerintah Azerbaijan sebelumnya telah memperingatkan warganya untuk tidak berkumpul di perbatasan, dengan mengatakan bahwa warga akan dipulangkan sesuai dengan jadwal, secara bertahap, dan tidak perlu menunggu di perbatasan.

Duta besar Azerbaijan untuk Rusia, Polad Bulbuloglu, pada bulan lalu telah memperingatkan kepada warga Azerbaijan agar bersabar menunggu.

"Aku memintamu untuk tidak pergi ke perbatasan, kamu bisa sakit di sana. Dalam hal ini, kami tidak dapat membantu Anda. Saya mengerti bahwa ini sulit, tetapi Anda harus menunggu. Tidak ada pilihan lain,” katanya.

Mereka semua harus menunggu karena pemulangan harus dilakukan secara bertahap mengingat  ruang karantina di Azerbaijan yang terbatas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA