Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Parlemen Kyrgyzstan Menegaskan Boronov Sebagai Perdana Menteri Baru Gantikan Abilgaziyev

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 17 Juni 2020, 15:59 WIB
Parlemen Kyrgyzstan Menegaskan Boronov Sebagai Perdana Menteri Baru Gantikan Abilgaziyev
Sidang Parlemen, Kubatbek Boronov (tengah) ditunjuk sebagai Perdana Menteri Kyrgyzstan yang baru/Net
rmol news logo Parlemen Kyrgyzstan mengonfirmasi penunjukkan Kubatbek Boronov sebagai perdana menteri pada hari Rabu (17/6), setelah pendahulunya, Muhamedkaliy Abilgaziyev, mengundurkan diri.

Boronov yang saat ini berusia 55 tahun telah menjabat sebagai wakil perdana menteri pertama dalam kabinet sebelumnya dan bekerja sebagai menteri situasi darurat di masa lalu.

Boronov akan menjabat sebagai Perdana Menteri sampai pembentukan pemerintahan baru.

Nominasi Boronov didukung oleh 105 dari 120 wakil. Selain itu, parlemen mengkonfirmasi penunjukan pemimpin fraksi Kirgistan Almazbek Baatyrbekov sebagai wakil perdana menteri, seperti dikutip dari Interfax, Rabu (17/6).
Kubatbek Boronov mengucapkan terima kasih kepada para anggota parlemen atas dukungannya.

Pemerintahan baru tidak banyak berubah. Selain perdana menteri dan wakil perdana menteri yang baru, juga ada dua anggota baru yang dicalonkan oleh Boronov sebagai kepala staf pemerintah Taalaibek Temiraliyev dan Ketua Komite Negara Kirgistan untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi Almazbek Ismailov.

Parlemen telah menyetujui program, struktur, dan komposisi pemerintah Boronov.

Berbicara di hadapan anggota parlemen koalisi, Boronov mengatakan Kabinetnya akan memfokuskan upayanya untuk membatasi virus corona, menghidupkan kembali ekonomi dan mempersiapkan pemilihan parlemen 4 Oktober mendatang.

Kirghizia, adalah negara yang terletak di Asia Tengah yang terkurung daratan dan pegunungan, seta berbatasan dengan Kazakhstan di sebelah utara dan  Uzbekistan di sebalah barat.

Perdana menteri sebelumnya, Mukhammedkalyi Abylgaziev, mengundurkan diri pada hari Senin (15/6), terkait penyelidikan pidana terhadap mantan bawahannya, yang katanya merusak kepercayaan pada kabinet dan membatasi kemampuannya untuk memerangi pandemik virus corona.

Abylgaziev membantah terlibat dalam kasus ini dan semua tuduhan terhadapnya.

“Pemerintah dan perdana menteri telah dikritik di Jogorku Kenesh (parlemen Kirgistan) dan didesak untuk membuktikan ketidakbersalahan mereka sehubungan dengan penyelidikan kriminal terhadap perpanjangan lisensi dan pendaftaran ulang frekuensi radio. Untuk menghindari tuduhan menekan penyelidik dan untuk memastikan penyelidikan yang tidak memihak, saya pikir saya harus pergi berlibur singkat,” kata sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Interfax pada 27 Mei mengutip pernyataan Abylgaziev.

“Saya tidak memiliki kesamaan dengan penyelidikan ini dan menganggap politisasi masalah ini tidak dapat diterima. Lembaga penegak hukum harus memastikan penyelidikan yang tidak memihak dan komprehensif, dan pelakunya harus bertanggung jawab,” kata Abylgaziev seperti dikutip dari Daily Sabah, Selasa (16/6). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA