“Negara pengekspor besar seperti Jerman mendapat keuntungan ketika orang-orang di Eropa dalam keadaan makmur. Itu sebabnya kami ingin memastikan negara-negara yang telah terpukul oleh virus corona, seperti Italia dan Spanyol, mendapat bantuan agar segera pulih dari krisis. Hal itu tidak hanya baik untuk negara-negara Eropa, tetapi juga baik untuk Jerman,†kata Maas seperti dikutip dari
DW, Kamis (18/6).
Selama mengambil alih kepresidenan bergilir di Dewan Eropa untuk paruh kedua tahun ini, Jerman juga akan berusaha mengendalikan konflik antara utara dan selatan di blok 27 negara, menuru Maas.
"Kami ingin menemukan solusi untuk itu. Kami telah membuat proposal dengan Perancis, dan saya percaya itu akan menjadi dasar untuk konsensus Uni Eropa,†katanya.
Ketika ditanya tentang perbedaan pendapat intra-UE antara timur dan barat, Maas mengatakan negara-negara di Eropa Tengah dan Timur seperti Polandia dan negara-negara Baltik, memiliki masalah politik dan keamanan yang berbeda dibandingkan dengan Eropa Barat.
"Jadi ya, di Eropa, Jerman bisa menjembatani antara timur dan barat," kata Maas untuk mendukung strategi guna menghilangkan "kesan bahwa negara-negara itu adalah anggota kelas dua."
Mengenai dua proses aturan hukum Uni Eropa yang bertentangan dengan Hongaria dan Polandia, Maas mengatakan ini akan menjadi agenda kepresidenan Jerman selama enam bulan. "Negara hukum adalah salah satu nilai inti kami dan tidak boleh menjadi titik pertikaian di Uni Eropa," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: