Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantu Danai Kelompok Teroris, Empat Orang Dijebloskan Ke Penjara Oleh Pengadilan Pakistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 19 Juni 2020, 17:18 WIB
Bantu Danai Kelompok Teroris, Empat Orang Dijebloskan Ke Penjara Oleh Pengadilan Pakistan
Hotel Mumbai saat diserang teroris tahun 2008/Net
rmol news logo Terbukti membantu pendanaan terorisme, empat pimpinan kelompok militan ekstrimis yang berbasis di Pakistan terkait dengan teror di Mumbai, India, dijatuhi hukuman penjara.  

Keempat orang itu dinyatakan bersalah oleh sebuah pengadilan khusus di kota Lahore, Pakistan timur, pada hari Kamis (18/6).  Mereka berempat mengumpulkan dana untuk membiayai kegiatan Lashkar-e-Taiba(LeT).  Sebuah organisasi terlarang di Pakistan.

Para pejabat India dan Amerika menyalahkan organisasi itu karena merencanakan serangan teror pada 2008 di Mumbai yang telah menewaskan 166 orang.

Departemen kontraterorisme provinsi Punjab, yang menyelidiki dan menetapkan proses hukum atas kasus ini mengidentifikasi orang-orang itu sebagai Zafar Iqbal, Yahya Aziz, Abdul Rehman Makki, dan Abdus Salam.

Dikatakan dalam pernyataan pasca-vonis bahwa Iqbal dan Aziz masing-masing dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Sementara dua lainnya, Makki dan Abdus Salam masing-masing dihukum penjara selama satu tahun.

"Keyakinan mereka akan memainkan peran utama dalam memeriksa pendanaan terorisme di Pakistan," kata departemen kontraterorisme, seperti dikutip dari VOA News, Kamis (18/6).

Pernyataan itu mencatat bahwa ketiga terpidana, Iqbal, Aziz dan Salam, juga termasuk dalam daftar teroris yang ditetapkan oleh PBB.

Pengadilan anti-terorisme di Lahore awal tahun ini menjatuhkan dua hukuman penjara selama lima setengah tahun kepada pendiri LeT, Hafiz Saeed, karena hubungannya dengan kelompok terlarang serta perannya yang membantu pendanaan terorisme.

Saeed, yang ditunjuk sebagai teroris global oleh AS dan PBB, mendirikan LeT pada 1990-an tetapi telah menjauhkan diri dari kelompok itu sejak pemerintah Pakistan melarangnya.

Ulama itu juga membantah tuduhan bahwa ia mendalangi serangan Mumbai atau tindakan subversif lainnya di India.

Pakistan telah berada di bawah tekanan internasional yang meningkat, khususnya dari AS, untuk menindak kelompok-kelompok militan yang beroperasi di negara itu dan bersembunyi atas nama badan amal Islam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA