Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nodai Upaya Perdamaian, Militan Taliban Menculik Puluhan Warga Sipil Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 22 Juni 2020, 07:04 WIB
Nodai Upaya Perdamaian, Militan Taliban Menculik Puluhan Warga Sipil Afghanistan
Ilustrasi, Taliban merayakan gencatan senjata di Afghanistan, pada tahun lalu/Net
rmol news logo Di tengah upaya perdamaian, Militan Taliban berbuat ulah dengan melakukan penculikan terhadap puluhan warga sipil  Afghanistan.

Sebuah laporan dari pejabat terkait pada Minggu (21/6) mengatakan, sekitar 60 warga sipil Afghanistan telah menjadi korban penculikan kelompok militan Taliban selama beberapa pekan terakhir. Beberapa sandera telah berhasil dibebaskan. Lebih dari setengahnya masih ditahan di tengah upaya Amerika Serikat dan kekuatan asing lainnya memulai pembicaraan damai.

“Sekitar 26 sandera yang terdiri dari sejumlah wanita dan anak-anak telah berhasil dibebaskan. Para tetua suku menjadi penengah untuk membebaskan warga sipil yang tersisa,” kata wakil gubernur provinsi, Mohammad Ali Uruzgani, seprti dikutip dari Reuters, Minggu (21/6).

Menurut  Uruzgani, Taliban mengambil sandera di provinsi tengah Daikundi setelah seorang wanita melarikan diri dari desa yang dikuasai Taliban di provinsi tetangga,

Para gerilyawan Taliban menandatangani perjanjian penarikan pasukan dengan Amerika Serikat pada Februari lalu. Perjanjian itu dirancang untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.

Tetapi kekerasan telah meningkat sejak perjanjian dan perselisihan tentang pembebasan tahanan Taliban telah menghambat kemajuan dalam pembicaraan formal.

Menggarisbawahi ketegangan, juru bicara dewan keamanan nasional, Javid Faisal, mengatakan Taliban telah menewaskan lebih dari 40 warga sipil di seluruh negeri dalam sepekan terakhir.

“Taliban telah gagal memenuhi janji untuk mengurangi kekerasan terhadap rakyat Afghanistan dan usaha untuk perdamaian,” kata Javid Faisal di Twitter.

Misi PBB di Afghanistan merilis laporan pada hari Minggu (21/6), meningkatkan kekhawatiran tentang 15 serangan terhadap petugas kesehatan serta fasilitas perawatan kesehatan selama pandemik virus corona. PBB menghubungkan kejadian serangan itu dengan milisi Taliban.

Taliban menolak tuduhan PBB dan pemerintah. Sebaliknya, mereka malah menuduh pemerintah yang menyebabkan korban sipil dalam sepekan terakhir. rmol news logo article  

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA