“Api mulai berkobar pada pagi hari di gedung yang berada di Pangkalan Udara Kadena dan berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian,†kata jubir Angkatan Udara AS, seperti dikutip dari
AP, Senin (22/6).
Televisi Jepang menyiarkan gambar saat terjadi kebakaran, terlihat gumpalan asap tebal berwarna abu-abu mengepul dari gedung yang disebut sebagai gedung Farmasi Bahan Berbahaya sayap ke-18 itu.
“Daerah itu kemudian ditutup dan personel yang berada di sana dievakuasi saat petugas pemadam kebakaran memadamkan api,†kata pihak Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan.
“Sekitar 45 orang di daerah itu terpapar asap dan gas klorin yang berasal dari api, mereka dirawat dan sebagian besar telah kembali bertugas,†lanjut pernyataan itu.
Para ahli bio-lingkungan dan staf darurat tetap berada di lokasi untuk memantau dampaknya dan memastikan tidak ada risiko bagi masyarakat. Sementara itu, belum diketahui apa penyebab kebakaran.
Dari sekitar 50.000 tentara AS yang berada di Jepang, setengahnya ditempatkan di Okinawa berdasarkan pakta keamanan bilateral. Banyak penduduk Okinawa mengeluh tentang bahaya lingkungan, kebisingan, dan kejahatan terkait kehadiran militer AS di sana.
Pada bulan April, lebih dari 140 ton busa pemadam kebakaran yang diyakini mengandung zat penyebab kanker bocor dari Marine Air Station Futenma, yang merupakan pusat perselisihan relokasi.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan pada bulan lalu bahwa sampel air tidak menunjukkan masalah besar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: