Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Kuasa Lihat Foto Anaknya Yang Mati Disiksa Rezim, Seorang Ayah Di Suriah Terlalu Sedih Hingga Meninggal Terkena Serangan Jantung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 23 Juni 2020, 11:44 WIB
Tak Kuasa Lihat Foto Anaknya Yang Mati Disiksa Rezim, Seorang Ayah Di Suriah Terlalu Sedih Hingga Meninggal Terkena Serangan Jantung
Seorang lelaki berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur setelah serangan udara oleh rezim Suriah, di Idlib, Suriah/Net
rmol news logo . Nadir Abbud, demikian nama lelaki itu. Pria yang berasal dari provinsi Idlib itu tiba-tiba terserang penyakit jantung sewaktu melihat foto online di saat putranya disiksa dan dibunuh oleh rezim Bashar al-Assad.

Ia tidak menerima kabar dari putranya Yunus sejak rezim menangkapnya tujuh tahun lalu. Sang ayah mengonfirmasi kematian putranya yang hilang melalui foto yang dibagikan di internet.

Ratusan ribu warga Suriah yang kehilangan kerabat mereka telah meningkatkan upaya pencarian setelah AS mengadopsi Caesar Act, sebuah undang-undang yang menjatuhkan sanksi pada rezim Suriah untuk kejahatan perang.

Keluarga yang sudah lama menyerah untuk menemukan kerabat mereka, langsung mengklik tautan web di mana foto-foto korban yang tewas di penjara rezim itu dipasang untuk mengonfirmasi kematian orang yang mereka cintai.

Imaduddin Rasit, anggota pendiri asosiasi yang berbasis di Prancis yang memantau korban perang dan tawanan Suriah mengatakan, lebih dari 6.000 foto orang yang disiksa hingga tewas telah dibagikan di internet, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (23/6).

Foto-foto itu pertama kali dibagikan pada Maret 2015. Dia mengatakan halaman web resmi mereka dikunjungi oleh hampir satu juta orang setelah penerapan UU Caesar dan lebih banyak keluarga yang terhubung dengan asosiasi tersebut.

Dia mencatat bahwa asosiasinya menerbitkan hingga 60 foto yang belum dibagikan sebelumnya pada bulan Februari lalu, mengambil tindakan pencegahan mengingat sensitivitas seputar masalah ini.

Undang-undang Caesar Act diambil dari nama seorang fotografer forensik militer dengan nama samaran ‘Caesar’ yang membocorkan foto orang yang disiksa sampai mati di penjara Assad pada tahun 2014. UU ini mulai berlaku pada 17 Juni lalu.

Foto-foto yang diambil oleh ‘Caesar’ pertama kali diterbitkan oleh Anadolu Agency pada tahun 2014 dan membuat dampak yang luar biasa secara global dalam arti membuktikan kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Assad, termasuk penyiksaan sistematis dan kelaparan hingga kematian para tahanan.

Pada 18 Desember 2019, Senat AS mengadopsi rancangan undang-undang yang menetapkan sanksi tambahan terhadap orang dan organisasi yang membantu kegiatan rezim Assad dan para pendukungnya, termasuk Rusia dan Iran.

Pada 21 Desember, Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang-Undang Perlindungan Sipil Caesar Suriah, yang termasuk dalam anggaran pertahanan negara 2020.

Suriah telah dirusak oleh perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak demonstran pro-demokrasi.

Menurut perkiraan PBB, ratusan ribu orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta orang terlantar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA