Volkswagen pada Selasa minggu lalu (16/6) mulai menugaskan pegawainya kembali bekerja di pabrik mereka di Kota Puebla. Puebla, merupakan salah satu daerah yang terdampak parah oleh pandemik, sehingga pemerintah setempat menunda izin pembukaan pabrik, sementara di wilayah lain di Meksiko sudah mulai beroperasi lebih dulu.
Namun, baru beberapa hari karyawannya bekerja, ditemukan kasus baru sejumlah karyawannya terpapar virus. Managemen mengumumkan hal ini pada Senin (22/6), dikutip
Reuters.
Volkswagen mengadakan pengujian secara berkala terhadap para karyawannya untuk tes Covid-19. Staf yang dites positif itu dinyatakan telah mengontrak virus corona selama periode penutupan pabrik pada akhir Maret dan sebelum melanjutkan pekerjaannya pada selasa pekan lalu.
Sekitar 45 persen dari 11.364 pekerja dan kolaborator perusahaan telah diuji dan hampir 2 persen tertular virus, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Dua persen dari angka itu setara dengan sekitar 100 pekerja.
Meksiko merupakan salah satu pusat penyebaran Covid-19. Otoritas setempat pada Senin melaporkan 4.577 kasus baru untuk pasien positif dan 759 kasus kematian tambahan.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dikritik banyak pihak karena terlalu cepat mengizinkan pabrik kembali beroperasi, padahal hanya sedikit bukti yang menunjukkan kasus positif Covid-19 dan angka kematian telah turun.
Volkswagen menambahkan pabriknya "beberapa hari ke depan akan fokus pada pelatihan dan persiapan untuk memulai kembali proses pembuatan mobil".
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: