Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mahathir Sudah 24 Tahun Berkuasa, Anwar Ibrahim: Sudah Saatnya Malaysia 'Move On'

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 23 Juni 2020, 17:00 WIB
Mahathir Sudah 24 Tahun Berkuasa, Anwar Ibrahim: Sudah Saatnya Malaysia <i>'Move On'</i>
Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad pada 1997/Net
rmol news logo Malaysia sudah saatnya memulai awalan baru yang lebih baik. Demikian yang disampaikan oleh Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim saat menguraikan alasannya menentang Mahathir Mohamad untuk menjabat kembali sebagai Perdana Menteri (PM).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Berbicara kepada CNA, Anwar mengatakan Mahathir sudah memerintah cukup lama. Awal kekuasaannya pada 1981 hingga 2003, ketika masih berada dalam koalisi Barisan Nasional. Setelah itu, ia berkuasa kembali pada 2018 sebagai ketua Pakatan Harapan (PH).

Totalnya, Mahathir sudah berkuasa selama 24 tahun di Malaysia. Sehingga, Anwa mengatakan, sudah saatnya Malaysia 'move on'.

"Saya menekankan ini bukan masalah kepribadian. Ini masalah kesempatan untuk memulai yang baru, awal yang baru untuk negara ini," ujar Anwar.

"Orang Malaysia pantas mendapat sesuatu yang lebih baik," sambungnya.

Sementara ketika ditanya mengenai jabatan apa yang akan ia berikan kepada Mahathir jika ia bisa menjadi PM, Anwar mengatakan ia terbuka untuk berdiskusi. Namun ia mengatakan, PH sendiri ingin Mahathir menjadi Menteri Senior.

Perebutan kekuasaan PM di Malaysia terjadi seiring dengan merebaknya konflik politik.

Konflik terjadi pada Februari 2020 yang membuat Mahathir mengundurkan diri. Kesempatan tersebut diambil Muhyiddin Yassin untuk mengeluarkan Bersatu dari PH dan membentuk koalisi Perikatan Nasional (PN) dengan UMNO.

Sayangnya, koalisi PN masih dipertanyakan oleh publik karena kasus korupsi yang menjerat para petinggi UMNO. Di sisi lain, Bersatu kemudian pecah faksi antara pendukung Muhyiddin dan pendukung Mahathir.

Di tengah goyahnya koalisi PN, PH berusaha untuk kembali ke kekuasaan yang dianggap masih milik mereka. Namun perbedaan pendapat masih terjadi.

Amanah dan DAP diketahui mendukung Mahathir untuk kembali merebut kekuasaan PM. Sementara PKR mendukung Anwar Ibrahim untuk menempati posisi tersebut.

"Kami memiliki mandat, kami memiliki nomor, maka mandat harus dikembalikan. Tetapi meskipun demikian, kita harus siap untuk pemilihan. Itu jelas agenda. Kita telah menyiapkan mesin pemilihan kita untuk negara bagian. Dan kita harus siap," tekan Anwar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA