Melansir
Sputnik, dalam akun Twitter-nya, Pompeo mengunggah peta dengan keterangan bahwa Iran bisa menjangkau Eropa dan Asia jika membeli senjata seperti Su-30 milik Rusia atau J-10 milik China.
Untuk itu, Pompeo mengajak agar semua orang mendukung perpanjangan embargo senjata pada Iran yang akan berakhir pada 18 Oktober.
Menanggapi cuitan Pompeo, Zarif dalam akun Twitter-nya pada Selasa (23/6) memberikan "kejelasan" sembari mengunggah peta yang sama.
Melalui keterangannya, Zarif membenarkan bahwa senjata-senjata yang dimaksud Pompeo memiliki jarak maksimum hingga menjangkau Jerman dan India, namun itu hanya untuk penerbangan satu arah saja dan tidak bisa kembali ke Iran.
Zarif menjelaskan, kisaran maksimum jet adalah jarak yang dapat ia tempuh dengan jumlah bahan bakar di dalam pesawat. Artinya, tidak bisa bagi Iran untuk menjangkau Eropa dan Asia, sehingga Pompeo tidak perlu khawatir mengenai pencabutan embargo senjata.
"Menlu Pompeo begitu putus asa hingga menyesatkan dunia bahwa pada Oktober, Iran akan membeli pesawat tempur. Dan mengirim mereka ke batas jangkauan SATU-ARAH," ejeknya.
"Mungkin ia juga bisa mengatakan bagaimana mereka akan terbang kembali ke Iran setelah bahan bakar mereka habis," lanjutnya.
Sesuai dengan Perjanjian Nuklir 2015 (JCPOA), embargo senjata PBB terhadap Iran akan dicabut setelah lima tahun.
AS sendiri mengaku akan berusaha memperpanjang embargo tersebut, meski Rusia dan China menolak usaha tersebut karena Washington sudah tidak menjadi bagian dari JCPOA.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: