Di depan barisan terlihat dua pastor mencengkeram salib, di belakangnya beberapa pengikut juga terlihat memegang ikon dan bendera gereja. Mereka telah berjalan-jalan berkeliling di utara-selatan melintasi Moldova, sebagai upaya yang mereka sebut bisa menangkal Covid-19.
Mereka percaya memanjatkan doa dan nyanyian keagamaan sepanjang jalan berbaris selama berhari-hari di Moldova, bisa mencegah Covid-19.
Target mereka berjalan kaki sejauh 33 Km setiap hari untuk bisa menangkal Covid-19. Namun, sepanjang aktivitas berjalan kaki itu mereka tidak menggunakan masker dan sarung tangan.
Mereka sangat yakin masker tidak dapat membantu mereka. Mereka yakin Tuhan selalu melindungi mereka asalkan menjalankan semua perintahNya.
Seorang wanita yang ikut ambil bagian dalam iring-iringan itu mengatakan pada TV 8 di Moldova, "Aku tidak percaya pada dokter, aku hanya takut pada Tuhan," katanya, dikutip dari
Balkan Insight, Selasa (23/6).
Mereka semua adalah anggota Gereja Metropolitan Moldovan, yang berada di bawah Patriarkat Moskow.
Sepanjang iring-iringan itu mereka mendapat kawalan aparat polisi. Padahal polisi telah mengingatkan bahwa Covid-19 masih sangat membahayakan saat ini dan ada larangan pertemuan publik. Kerumuman seperti itu juga dianggap menganggu, tetapi pasukan itu tetap pada pendiriannya.
Saat ini Moldova, sebuah negara yang terletak di antara Rumania dan Ukraina di Eropa Timur, memiliki angka kasus sebanyak 14.363 positif Covid-19 dan sebanyak 480 angka kematian. Dengan angka itu, Moldova menjadi negara dengan kasus Covid-19 per kapita tertinggi di Eropa.
Namun pasukan itu menjawab ringan ketika disinggung bahwa kondisi asih mengkhawatirkan.
"Itu ada (kasus), tetapi tidak begitu mengerikan," kata seorang imam yang ada di antara iring-iringan. "Virus ini hanya seperti pilek, yang bisa hilang dengan sedikit brendi."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.