Anggota partai konservatif yang berkuasa di Inggris, Mark Field dan Derek Conway, menekankan tanggung jawab Aljazair atas kondisi mengerikan di Kamp Tindouf yang kontrol Polisario. Keduanya menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan konvensi internasional.
Dalam debat yang disiarkan melalui konferensi video tentang Sahara, para anggota parlemen menyampaikan mereka yang diasingkan di kamp-kamp itu harusnya mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Menyinggung upaya untuk mencapai penyelesaian politik untuk masalah Sahara, Field dan Conway memuji proses meja bundar Jenewa sebagai "peluang bersejarah" untuk menyelesaikan sengketa regional ini karena mampu menyatukan semua pihak yang terlibat konflik (Aljazair, Maroko, Mauritania dan Front Polisario), dikutip dari
North Africa Post, Rabu (24/6).
Atas inisiatif mantan utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB, Horst Kohler, pertemuan meja bundar kedua pun diadakan di Jenewa di Sahara pada bulan Desember 2018 dan Maret 2019. Setelah pertemuan itu, semua pihak dalam konflik Sahara setuju untuk menghadiri meja bundar ketiga.
Dalam resolusi 2494, Dewan Keamanan menyambut komitmen semua pihak dalam pertemuan meja bundar dengan semangat realisme dan kompromi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: