Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dikritik Karena Tak Transparan, Panel Ahli Covid-19 Jepang Dibubarkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 25 Juni 2020, 15:09 WIB
Dikritik Karena Tak Transparan, Panel Ahli Covid-19 Jepang Dibubarkan
Warga Jepang mengenakan masker di tengah pandemik Covid-19/Net
rmol news logo Sebuah panel yang berisi para ahli medis yang memberi nasihat kepada pemerintah Jepang untuk menangani wabah Covid-19 akan dibubarkan.

Pembubaran panel tersebut dilakukan seiring dengan banyaknya kritik terhadap transparansi dan independensi mereka dari pengaruh pemerintah.

"Sekitar satu bulan telah berlalu sejak pencabutan keadaan darurat, menjaga keseimbangan antara pencegahan infeksi, dan kegiatan sosial ekonomi telah menjadi daya dorong tanggapan kami," ujar Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga dalam konferensi pers pada Kamis (25/6).

"Pada saat ini, kami telah memutuskan untuk meninjau panel ahli yang memberi kami saran," tambahnya seperti dikutip Reuters.

Sehari sebelumnya,  pada Rabu (24/6), Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan, panel para ahli medis akan dibubarkan dan pemerintah akan membuat panel baru yang berisi berbagai spesialis yang lebih luas.

Panel ahli sendiri dipimpin oleh Kepala Institut Nasional Penyakit Menular, Takaji Wakita. Kritikan terhadap panel terus bermunculan dan semakin keras sejak bulan lalu.

Pada Maret, panel tersebut dianggap menahan informasi mengenai orang tanpa gejala bisa menyebarkan virus. Panel berdalih, pemerintah meminta mereka untuk bungkam agar tidak menimbulkan kepanikan warga.
 
Wakita sendiri tidak menyangkal hal tersebut, namun ia mengatakan, permintaan pemerintah bukan satu-satunya pertimbangan atas bungkamnya panel.

“Saya tidak ingat secara akurat. Mungkin ada komentar seperti itu. Tapi itu bukan satu-satunya faktor dalam memutuskan apakah akan dimasukkan atau tidak," terang Wakita.

Jepang sendiri merupakan negara yang cukup baik dalam menangani wabah Covid-19 karena berhasil terhindar dari ledakan kasus seperti yang terjadi di negara-negara lain.

Saat ini, Jepang telah mencatatkan sekitar 18.000 kasus dengan 969 kematian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA