Lelaki berusia 39 tahun itu ditangkap di rumahnya di desa Koxhaj, setelah penyelidikan berlangsung berminggu-minggu. Perintah penyelidikan terhadap pria ini telah diluncurkan pada Januari 2020 oleh Direktorat Anti-Teror Albania.
Tersangka telah didakwa dengan pelanggaran terorisme dan kejahatan rasial dan telah ditahan dalam sel ‘keamanan tingkat tinggi’.
Tuduhan yang dijatuhkan kepadanya adalah hasutan dan propaganda untuk melakukan tindakan niat teroris. Jika nanti ia terbukti bersalah, maka ia akan dijerat hukuman 10 tahun penjara.
Sejauh ini, Albania dan Kosovo telah memperkuat undang-undang anti-teror dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2018, Pengadilan Kosovo memvonis delapan orang atas tuduhan terorisme karena merencanakan serangan terhadap tim dan pendukung sepak bola nasional Israel. Saat itu, polisi menangkap 19 orang dengan tuduhan memiliki hubungan dengan jaringan teroris ISIL.
Mereka diduga merencanakan serangan di Kosovo dan Albania pada November 2016, termasuk terhadap tim sepak bola nasional Israel. Serangan itu telah dikoordinasikan dengan dua Albania di Suriah pertempuran dengan Negara Islam.
Menurut para pejabat, para tersangka melakukan kontak dengan anggota ISIL, yang menyatakan diri ‘komandan Albania di Suriah dan Irak’.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: