Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Myanmar Dan Thailand Musnahkan Narkoba Senilai 2 Miliar Dolar AS Di Hari Anti Narkoba Sedunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 27 Juni 2020, 07:47 WIB
Myanmar Dan Thailand Musnahkan Narkoba Senilai 2 Miliar Dolar AS Di Hari Anti Narkoba Sedunia
Setiap tahunnya aparat Myamnar membakar narkotika sitaan. Tahun 2017 Myanmar membakar narkoba senilai sekitar 385 juta dolar AS/Net
rmol news logo Thailand dan Myanmar pada saat bersamaan menghancurkan sebanyak 25 ton obat-obatan terlarang yang jika dihitung nilainya mencapai lebih dari 2 miliar dolar AS pada Jumat (26/6).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Di Ayutthaya, utara Bangkok, otoritas Thailand menandai Hari Internasional Anti Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap yang dirayakan setiap tanggal 26 Juni di seluruh dunia dengan memusnahkan narkoba yang berhasil disita dari para pengedar.

Kepala anti narkotika Thailand mengatakan, pembatasan perjalanan akibat pandemik virus corona dan adanya pos-pos pemeriksaan telah membantu mengurangi kegiatan penyelundupan, meskipun Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan perdagangan narkoba tetap berkembang.

Wisanu Prasarthong-osoth, seorang wakil kepala polisi nasional, mengatakan saat ini para penjahat narkoba menjadi lebih kreatif dengan menjual produk mereka secara online.

“Anak-anak kita membuat keputusan yang salah untuk memesan obat-obatan narkotika secara online. Dan para bandar mengirimi mereka,” katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/6).

Sementara itu, meskipun penanaman opium dan penyulingan heroin telah menurun, jumlah produksi metamfetamin di wilayah utara Myanmar yang tidak mematuhi hukum telah meningkat, saat kelompok etnis bersenjata yang terorganisir bermain dalam bisnis ini.

Perwakilan regional UNODC Jeremy Douglas mengatakan penjualan obat daring merupakan tren yang mengkhawatirkan dan kelebihan pasokan metamfetamin menjadikan harganya turun, dan ini yang dikhawatirkan akan membuat peredaran semakin luas.

“Kami sekarang melihat peningkatan ketersediaan obat. Sangat berbahaya,” kata Douglas.

Di Yangon Myanmar terlihat gumpalan asap hitam memenuhi langit kota itu, di saat karung penuh narkoba dibakar. Petugas pemadam kebakaran dengan cepat memadamkan api.

“Terus terang, Myanmar telah menjadi tempat transit distribusi narkotika ke Eropa dan Asia,” kata Hla Wai, seorang kolonel polisi Myanmar.

Segitiga Emas Asia Tenggara, yaitu tempat Myanmar utara, Laos dan Thailand bertemu, telah lama menjadi pusat perdagangan narkoba. Bahkan kini produksi mereka sudah berada pada skala industri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA