Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Masjid Al Aqsa Berlakukan Aturan Ketat Protokoler Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 27 Juni 2020, 09:25 WIB
Masjid Al Aqsa Berlakukan Aturan Ketat Protokoler Kesehatan
Suasana mesjid Al Aqsa usai dibuka kembali/Net
rmol news logo Di tengah meningkatnya kasus baru Covid-19 di Yerusalem, sebanyak 30 ribu umat Muslim menghadiri shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Jumat (26/6) waktu setempat. Para jamaah tetap menjaga protokol kesehatan yang kembali diperketat  oleh Departemen Wakaf Yerusalem.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Direktur jenderal Departemen Wakaf Yordania di Yerusalem,Syekh Azzam Khatib, mengatakan bahwa kondisi yang lebih ketat diberlakukan karena meningkatnya jumlah kasus virus korona yang dikonfirmasi di Yerusalem dan di kota-kota Palestina lainnya.

“Kami mengeluarkan banyak pernyataan, video, dan pengumuman lain yang memberi tahu para jamaah bahwa mereka harus memakai masker dan membawa sajadah mereka sendiri dan bahwa kami akan menerapkan pemisahan fisik yang ketat,” katanya seperti dikutip dari Arab News, Jumat (26/6).

Khatib shalat Jumat  mengatakan bahwa pengumuman Kementerian Kesehatan atas 72 kasus virus corona di wilayah Yerusalem sangat mengganggu.

"Kami khawatir melihat jumlah orang yang tertular virus sementara banyak acara, termasuk pernikahan dan pertemuan publik lainnya, diadakan tanpa kepatuhan terhadap persyaratan kesehatan dasar anti-Covid-19,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa Wakaf Yerusalem tidak mau dianggap bertanggung jawab atas penyebaran penyakit mematikan itu.

“Kami menganggap serius tanggung jawab kami dan kami tidak ingin disalahkan karena memfasilitasi penyebaran virus. Kami juga tidak ingin memberikan alasan kepada Israel untuk mencegah jamaah mengakses masjid lagi.”

Khalil Assali, anggota Dewan Wakaf Yerusalem, mengatakan bahwa direktur dan staf wakaf tidak punya pilihan selain mengikuti persyaratan Kementerian Kesehatan dengan ketat.

“Kami melihat peningkatan kunjungan untuk berdoa di Al-Aqsa dari warga Palestina di Israel dan kami telah khawatir tentang potensi penyebaran virus, terutama selama masuk dan keluarnya jamaah ketika mereka berkerumun di sekitar gerbang dan gang,” ungkapnya.

Staf wakaf serta sukarelawan dikerahkan di seluruh Haram Al-Sharif, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, untuk memastikan kepatuhan ketat terhadap perintah departemen wakaf.

Pemerintah Palestina telah mengumumkan pada Selasa lalu, semua pesta pernikahan telah dilarang di semua wilayah di Tepi Barat, karena jumlah infeksi yang meningkat.

“Karena peningkatan jumlah infeksi virus corona selama 24 jam terakhir dan untuk menghindari penyebaran epidemic, dengan menyesal, pemerintah telah memutuskan untuk melarang perayaan pernikahan di semua wilayah untuk menjaga anda dan masyarakat aman dari bahaya, ”katanya.

Beberapa sektor telah mulai beroperasi kembali sejak pemerintah Palestina mengakhiri penutupan yang dilakukan selama dua bulan pada 25 Mei lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA