Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengadilan AS Hukum 15 Tahun Penjara Seorang Profesor China Yang Lakukan Spionase Ekonomi Dan Pencurian Teknologi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 27 Juni 2020, 11:37 WIB
Pengadilan AS Hukum 15 Tahun Penjara Seorang Profesor China Yang Lakukan Spionase Ekonomi Dan Pencurian Teknologi
Pengadilan Federal AS/Net
rmol news logo Hakim Federal Distrik AS pada Jumat (26/6) mendakwa bersalah Profesor Hao Zhang (41) atas tiga dakwaan sekaligus, dan menjatuhi hukuman 10 hingga 15 tahun penjara. Warga negara China itu terbukti melakukan spionase ekonomi, pencurian rahasia dagang, dan terlibat konspirasi untuk kepentingan pemerintahan negaranya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hakim Edward Davila juga menjatuhkan denda terhadap warga negara China ini sebesr 250 ribu dolar AS untuk masing-masing tiga dakwaan itu.

Keputusan itu keluar setelah empat hari masa persidangan. Hukuman itu  dijadwalkan berlaku pada 31 Agustus mendatang.

Lima tahun yang lalu, Zhang ditangkap atas tuduhan melakukan konspirasi untuk mencuri teknologi dari dua perusahaan AS tak lama setelah dirinya lulus dari University of Southern California.

Perusahaan itu adalah Skyworks Solutions di Woburn, Massachusetts. Serta Avago Technlogies, sebuah perusahaan di San Jose, California, yang kemudian diakuisisi oleh pembuat chip Broadcom.

Teknologi yang dicuri digunakannya untuk membantu menyaring sinyal yang tidak diinginkan ke telepon pintar.

“Putusan itu adalah langkah penting dalam meminta pertanggungjawaban seseorang yang merampok rahasia dagang majikannya di AS dan berusaha mereplikasi teknologi perusahaan dan mengganti pangsa pasarnya,” kata John Demers, asisten jaksa agung jaksa agung untuk keamanan nasional, seperti dikutip dari AP, Sabtu (27/6).

Pengacara Zhang, Daniel Olmos, menolak mengomentari putusan persidangan.

Hukuman itu dijatuhkan sebagai bagian dari upaya untuk menindak pencurian teknologi buatan Amerika  yang kemudian diduga dipatenkan oleh China. Hal itulah yang mendasari perang dagang mahal antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintah China sendiri sejak kasus ini bergulir lima tahun lalu, secara konsisten membantah terlibat dalam upaya pencurian teknologi AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA