Sebanyak 14 mayat itu ditemukan tergeletak di sisi jalan di negara bagian Zacatecas Utara, Meksiko. Aparat mengaitkannya dengan laporan orang hilang. Mayat-mayat itu diduga korban aksi kekerasan yang dilakukan oleh organisasi kejahatan setempat dan dibuang ke jalanan.
Menurut pemerintah daerah setempat, Zacatecas adalah lokasi yang dikenal 'angker' karena banyaknya geng-geng kriminal beroperasi. Jalanan itu juga merupakan salah satu rute penyelundupan narkoba utama ke Amerika Serikat.
Jaksa penuntut umum Zacatecas, Francisco Murillo mengatakan kepada pers bahwa empat mayat telah diidentifikasi dan berasal dari Juan Aldama, yang jaraknya sekitar 150 kilometer dari tempat mereka ditemukan.
"Mereka merupakan orang-orang yang dilaporkan hilang di wilayah itu beberapa hari lalu," kata Murillo, dikutip dari
AFP, Sabtu (27/6).
Para kriminolog mengatakan, wilayah itu diperebutkan oleh setidaknya tiga geng kriminal lokal yang memiliki koneksi dengan dua kartel narkoba paling kuat di Meksiko, yakni Sinaloa dan Generasi Baru Jalisco.
Penemuan mayat ini terjadi hanya sehari setelah dua geng narkoba Sinaloa terlibat serangkaian baku tembak menewaskan sedikitnya 16 orang.
Enam mayat di dalam satu mobil van usai bentrok pertama. Sembilan jenazah lainnya ditemukan setelah baku tembak kedua.
Setelah baku tembak, polisi menyita 40 senjata kaliber tinggi, 10 granat, 36.000 amunisi, dan 24 kendaraan.
Media lokal melaporkan, baku tembak melibatkan geng narkoba Sinaloa, bagian dari kartel yang dijalankan anak-anak mantan pemimpin Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, dengan kelompok pecahan El Chapo yang dipimpin Ismael ‘El Mayo’ Zambada.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: