Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Joe Biden Serang Trump Dengan Laporan New York Times Soal Imbalan Nyawa Pasukan AS Dari Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 28 Juni 2020, 13:48 WIB
Joe Biden Serang Trump Dengan Laporan New York Times Soal Imbalan Nyawa Pasukan AS Dari Rusia
Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden/Net
rmol news logo Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, kembali melancarkan serangan terhadap rivalnya, Donald Trump. Serangan tersebut menggunakan laporan dari New York Times (NYT) yang menyatakan bahwa Rusia memberikan imbalan pada Taliban untuk membunuh pasukan AS di Afganistan.

Berbicara secara virtual pada Sabtu (28/6), Biden mengatakan, jika laporan NYT terbukti benar, maka Trump telah gagal melindungi pasukan AS dan menunjukkan kelemahan pada Rusia.

"Benar-benar mengejutkan jika laporan Times benar, dan saya tekankan lagi, Presiden Trump, Komandan Kepala Pasukan Amerika yang bertugas di teater perang, telah mengetahui hal ini selama berbulan-bulan, menurut Times, serta melakukan hal yang lebih buruk daripada diam," ujar Biden seperti dikutip Associated Press.

Berdasarkan laporan dari NYT yang mengutip sumber anonim pada Jumat (26/6), beberapa bulan lalu, para pejabat intelijen AS menyimpulkan, intelijen militer Rusia diam-diam menawarkan hadiah kepada para militan Taliban jika mereka berhasil membunuh pasukan AS di Afganistan.

Menurut NYT, Rusia menawarkan hadiah pada Taliban yang berhasil melakukan serangan pada tahun lalu, yang membuat AS mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya.

Menanggapi hal tersebut, Gedung Putih mengatakan, Trump dan wakilnya, Mike Pence, tidak diberikan pengarahan oleh intelijen mengenai hal tersebut.

"Itu tidak berbicara mengenai pantas atau tidaknya dugaan intelijen, tetapi untuk ketidaktepatan kisah New York Times yang dengan keliru menunjukkan bahwa Presiden Trump diberi pengarahan tentang masalah ini," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyanggah laporan tersebut yang menurut mereka adalah sebuah propaganda intelijen AS.

"Ini dengan jelas menggambarkan kemampuan intelektual yang rendah dari para propagandis intelijen Amerika, yang alih-alih menciptakan sesuatu yang lebih masuk akal harus membuat omong kosong ini," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia melalui sebuah pernyataan.

Seperti halnya Rusia, Taliban sendiri menyangkal bahwa pihaknya diberikan tawaran imbalan oleh badan intelijen Rusia.

Di tengah laporan mengejutkan tersebut, Biden menggunakannya sebagai kesempatan untuk menyerang Trump.

"Dia (Trump) tidak hanya gagal untuk memberikan sanksi dan memaksakan segala konsekuensi pada Rusia. Donald Trump telah melanjutkan kampanye penghinaan yang memalukan dan mempermalukan dirinya sendiri di hadapan (Presiden Rusia) Vladimir Putin," kritik Biden tajam.

Menurutnya, tindakan Trump adalah pengkhianatan kepada bangsa untuk melindungi pasukan AS.

"Saya benar-benar marah dengan laporan itu. Putin akan dikonfrontasi dan kami akan membebankan biaya serius pada Rusia," pungkas Biden memberi janji jika ia terpilih dalam pemilu 3 November nanti. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA