Akibatnya, Kanselir Jerman, Angela Merkel, meminta Eropa untuk mempertimbangkan kembali hubungan dengan AS, khususnya jika negeri Paman Sam tersebut sudah enggan menjadi kekuatan dunia.
Hal tersebut disampaikan Merkel dalam sebuah wawancara dengan enam surat kabar Eropa, melansir
CGTN, Minggu (28/6).
"Kita tumbuh dalam pengetahuan tertentu bahwa Amerika Serikat ingin menjadi kekuatan dunia. Seandainya AS sekarang ingin menarik diri dari perannya dengan kehendaknya sendiri, kita harus merenungkannya dengan sangat dalam," ujar Merkel.
Baru-baru ini, hubungan Merkel dan Trump mulai terlihat tidak baik. Salah satu pemicunya adalah ketika Merkel menolak undangan Trump untuk melakukan KTT G7 secara langsung di Washington.
Merkel sendiri mengaku menolak undangan tersebut karena situasi pandemik Covid-19 yang berisiko. Alhasil, KTT G7 secara langsung pun dibatalkan.
Seiring dengan itu, Trump pada 15 Juni mengumumkan pihaknya akan mengurangi separuh dari jumlah pasukan AS di Jerman. Alasannya karena Jerman tidak memberikan kontribusi yang sesuai kepada Pakta Militer Atlantik Utara (NATO) dan memperlakukan AS dengan buruk dalam perdagangan.
Menanggapi hal tersebut, Merkel mengatakan, keputusan untuk menarik pasukan berada di tangan AS karena pada dasarnya kehadiran mereka untuk menjaga kepentingan Washington.
"Pasukan Amerika di Jerman membantu melindungi tidak hanya Jerman dan bagian Eropa dari NATO tetapi juga kepentingan Amerika Serikat," papar Merkel.
"Kami di Jerman tahu bahwa kami harus menghabiskan lebih banyak untuk pertahanan. Kami telah mencapai peningkatan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir, dan kami akan melanjutkan jalan itu untuk meningkatkan kemampuan militer kami," lanjutnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: