Mengutip
Anadolu Agency, vaksin yang diproduksi bersama oleh perusahaan biofarmasi China, CanSino Biologics Inc. dan Institut Bioteknologi Akademi Ilmu Kedokteran Militer tersebut diberi persetujuan penggunaan selama satu tahun.
Namun, vaksin tersebut hanya dapat digunakan pada pekerja layanan penting, seperti militer.
Persetujuan tersebut disampaikan oleh CanSino dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (29/6).
CanSino menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan persetujuan untuk uji klinis awal pada Maret, Setelah itu, Ad5-nCoV tersebut juga sudah menyelesaikan uji klinis fase 1 dan fase 2 di China.
Selain CanSino beberapa vaksin lain juga sudah memberikan perkembangan, salah satunya vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca bersama dengan Universitas Oxford.
Sementara itu, sejauh ini, China sudah melaporkan 83.512 kasus Covid-19 dengan 4.634 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: