“Semua pasukan kami turun di daerah yang telah ditentukan sebelumnya dengan melakukan serangan lewat operasi udara. Mereka bekerja siang dan malam, dan sampai saat ini upaya untuk mengendalikan daerah-daerah ini terus berlanjut" kata Hulusi Akar, seperti dikutip dari
Anaddolu Agency, Senin (29/6).
Pernyataannya itu disampaikan dalam pertemuan mingguan antara kepala staf umum, komandan pasukan udara, darat dan laut melalui video konferensi. Komandan Gugus Tugas Turki di Afghanistan dan kepala perwakilan militer Turki di markas NATO juga ikut menghadiri pertemuan tersebut.
“Kami telah mencapai keberhasilan penting dengan upaya kami sejauh ini. 41 teroris telah dinetralkan, sejumlah besar senjata, amunisi, alat, dan bahan pendukung kehidupan milik para teroris telah disita,†tambah Akar.
Dia juga mengatakan bahwa setidaknya ada 81 tempat persembunyian teroris di Irak utara yang berhasil dihancurkan oleh pasukan udara Turki dalam Operasi Claw-Eagle pada 15 Juni lalu.
Dia menekankan bahwa pasukan Turki cukup berhati-hati untuk tidak membahayakan warga sipil serta bangunan bersejarah dan keagamaan.
“Target kami hanya teroris, kami menghormati integritas teritorial tetangga kami, Irak,†tambahnya.
Operasi Claw-Tiger dan Claw-Eagle diluncurkan awal bulan ini untuk memastikan keselamatan orang-orang Turki dan perbatasan. Tujuan dari dua operasi ini adalah untuk menetralisir ancaman PKK dan kelompok-kelompok teroris lainnya, yang sering menggunakan Irak utara untuk merencanakan serangan lintas-perbatasan.
Selama lebih dari 30 tahun kelompok teroris PKK telah mengancam keamanan Turki. Pemerintah Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa memasukkan kelompok YPG/PKK ke dalam daftar kelompok teroris. Kelompok itu diduga harus bertanggung jawab atas 40 ribu kematian, termasuk perempuan, balita dan anak-anak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: