Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Basis Pendukung Trump Terdampak Parah Oleh Pandemi Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 30 Juni 2020, 23:18 WIB
Basis Pendukung Trump Terdampak Parah Oleh Pandemi Covid-19
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menikmati dukungan tinggi dari kelompok pemilih berpendidikan non-perguruan tinggi, atau yang kerap dikorelasikan sebagai kelompok berpenghasilan rendah/Net
rmol news logo Pandemi virus corona atau Covid-19 telah memberikan dampak buruk bagi perekonomian Amerika Serikat. Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Tomas J Philipson menjelaskan, "korban" yang paling terdampak dari pandemi virus corona adalah para pekerja upah rendah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Ada semacam dampak unik dari guncangan ini karena sangat regresif, memukul bagian upah rendah dari perekonomian. Pekerja bergaji rendah menerima pukulan lebih besar daripada pekerja bergaji lebih tinggi," kata Philipson dalam sebuah wawancara dengan BBC yang dimuat pada awal pekan ini (Selasa, 30/6).

Dia menjelaskan, pandemi virus corona sukses menggagalkan setiap kemajuan yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat dalam meningkatkan standar hidup kelompok berpenghasilan rendah.

"Kami telah sukses besar dalam menumbuhkan upah lebih rendah sebelum pandemi melanda, jadi ini telah mengambil korban yang sangat regresif pada ekonomi," sambungnya.

Kondisi ini berpotensi merembet ke ranah politik, terlebih jelang pemilihan umum presiden November mendatang. Betapa tidak, sang petahana, Presiden Donad Trump semula merupakan sosok yang menikmati dukungan yang tinggi dari kelompok pemilih berpendidikan non-perguruan tinggi. Kelompok ini kerap dikorelasikan dengan kelompok berpenghasilan rendah.

Philipson sendiri tidak menampik kenyataan bahwa pemulihan ekonomi yang cepat tidak bisa dilakukan di negeri Paman Sam.

"Saya tidak mengatakan kita akan memiliki pemulihan berbentuk v, pada kenyataannya data menunjukkan semacam respons bertahap," jelasnya.

Namun dia juga membela upaya pemerintah Amerika Serikat untuk bergerak maju di tengah pandemi virus corona.

"Kami adalah negara pertama yang memperkenalkan larangan bepergian dari China dan dikritik karena itu," sambungnya, membela kebijakan pemerintah Amerika Serikat di masa awal pandemi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA