Carlos Alberto Decotelli adalah orang kulit hitam pertama yang diangkat ke pemerintahan presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro.
Decotelli menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Bolsonaro di Brasilia, kata seorang juru bicara, Paulo Roberto. Pengunduran diri itu sekaligus mengakhiri kontroversi tentang asal-usul pendidikan sang menteri.
Bolsonaro menunjuk Decotelli pekan lalu sebagai pengganti Abraham Weintraub, yang mengundurkan diri pada pertengahan Juni lalu setelah terlibat dalam serangkaian kontroversi, termasuk membuat komentar rasis anti-China di Twitter.
Decotelli mengklaim dia memegang gelar Master dari Yayasan Getulio Vargas Brasil, doktor dari Universitas Rosario Argentina dan doktoral dari Universitas Wuppertal Jerman.
Kredensial akademik sang menteri telah dielu-elukan oleh Bolsanaro dalam sebuah tweet yang mengumumkan pengangkatannya minggu lalu.
Namun, sebuah respon mengejutkan datang dari rektor Universitas Rosario pada Jumat (26/6). Dia mengatakan bahwa Decotelli belum mendapatkan gelar doktor di sana dan tidak pernah mempertahankan tesisnya, dikutip dari
AFP, Rabu (1/6).
Pada hari Senin, menteri menjelaskan bahwa juri universitas telah memintanya untuk membuat perubahan pada tesisnya, tetapi dia kehabisan uang dan harus kembali ke Brasil.
Sementara itu, Universitas Wuppertal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Decotelli belum mendapatkan gelar akademis di sana.
Decotelli juga dituduh menjiplak beberapa makalah akademik selama masa studinya di Brasil. Universitas Brasil mengatakan pada hari Selasa,sang menteri tidak menjadi profesor di sana dari 2016-2018, seperti yang dinyatakan dalam CV-nya.
Sejak Bolsonaro menjabat pada Januari 2019, pemerintahannya telah memberhentikan dan menerima pengunduran sekitar selusin menteri, karena kontroversi atau ketidakcocokan dengan presiden. Decotelli sendiri adalah menteri pendidikan ketiga dalam 18 bulan terakhir.
Sebelumnya, dua menteri kesehatan Brasil telah mengundurkan diri sejak awal pandemik coronavirus di Brasil.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: